FAJAR HEALTH – Kanker pankreas seringkali berakhir dengan kematian pada penderitanya. Penyebabanya adalah kanker jenis ini sangat sulit terdeteksi, terlebih pada tahap-tahap awal.
Data dari Cancer Research UK menunjukan bahwa kemungkinanan seseorang sembuh dan selamat dari jenis kanker ini hanyalah sebesar satu persen.
Pankreas sendiri merupakan organ berbentuk datar dan panjang yang bertanggungjawab atas produksi enzim dan hormon yang dibutuhkan tubuh manusia untuk berfungsi secara normal.
Untuk itu, para peneliti dari University of Washington, Amerika Serikat, mengembangkan sebuah aplikasi smartphone yang berfungsi untuk mendeteksi tahapan awal dari kanker pankreas.
Dengan memanfaatkan kamera ponsel, untuk selfie, maka aplikasi ini dapat mengkalkulasikan kadar bilirubin yang terdapat pada bagian putih mata. Dengan algoritma, aplikasi ini dapat mendeteksi jaundice meski dengan kadar bilirubin yang rendah dan tak kasat oleh mata manusia.
Photo source: pixabay.com
Para peneliti mengklaim efektifitas teknologi ini adalah sekitar 89,7 persen jika mengacu pada data studi yang melibatkan sekitar 70 partisipan itu.
Dengan teknologi ini, diharapkan setiap orang dapat setidaknya memeriksakan dirinya satu bulan sekali dan tanpa harus repot-repot ke rumah sakit.
“Harapannya mereka dapat medeteksi gejala awalnya (kanker pankreas) dan menjalani perawatan sebelum terlambat,” kata Alex Mariakakis, author utama studi ini.
Sekedar menambahakan, sebelum teknologi ini dikembangkan, penderita kanker pankreas hanya dapat memeriksakan kondisinya dengan bantuan tenaga profesional dengan proses screening yang rumit.
Para peneliti meyakini bahwa BiliScreen, nama aplikasi yang ramah penggunaannya ini dapat memudahkan penggunanya untuk memeriksakan kondisinya dan kapan harus membuat janji dengan dokter. Selain kanker pankreas, aplikasi ini juga dapat membantu dalam mengenali gejala hepatitis dan sindrol Gilbert.(ruf/fajar)
Sumber: Express.co,uk