Diberitakan Nunggak Pajak, Deddy Corbuzier Ngamuk di Instagram

  • Bagikan

FAJAR SELEB, JAKARTA – Setelah ramai diberitkan masuk dalam selebritis yang menunggak pajak, mentalis Deddy Corbuzier dengan cepat melakukan klarifikasi melalui instagram miliknya, Kamis (24/8).

Pria berkepala plontos itu membantah menunggak pajak. Ia mengatakan apa yang diberitakan media tentang selebritis yang berinisial DC yang masuk dalam daftar tunggakan pajak adalah bukan dirinya.

“Jadi saya mau klarfikasi ke anda (media), itu bukan saya,” katanya dalam video yang diunggahnya.

“JADI BERITANYA SAYA GAK BAYAR PAJAK VELVIRE ABIS JUNI 2014… SEDANGKAN BELI NYA 2015!! MANA TUKANG PAJAKNYA.. ATAU MEDIANYA YG NGARANG?!! INISIAL DC JADI NAMA SAYA?,” tulis Deddy pada ception videonya.

Sebagaimana dilansir Jpnn (Jawapos Grup/Fajar), selain Raffi Ahmad dan Istrinya Nagita Slavina yangdiincar Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, karena diduga memiliki sejumlah mobil mewah, ada sederatan selebritis lainnya juga dilaporkan menunggak pajak.

Diantaranya, aktor Anjasmara dan keluarga tercatat menunggak pajak Toyota Fortuner, dua Kijang Innova, Isuzu Panther, dan Honda S90.

Presenter Tukul Arwana juga menunggak. Honda GL 125 K yang pajaknya habis Oktober 2016 belum dibayar.

Kemudian ada Roro Fitria dengan Porsche Boxter-nya, yang menunggak pajak sejak 2015.

Artis Bella Sophie juga tercatat memiliki Toyota Vellfire yang pajaknya belum dibayar sejak 2015, serta Ferrari yang belum didaftarkan ke kepolisian.

Gading Marten yang bernama asli Angling Gading juga tercatat memiliki Jeep Wrangler, Toyota Alphard, dan sebuah vespa Piaggio yang pajaknya belum dibayar.

Ada pula Ahmad Dhani yang tercatat memiliki Mitsubishi Lancer, Honda Jazz, Chrysler Neon dan Chrysler 300 yang pajaknya sudah lama mati.

Kepala Badan Pajak dan Retribusi DKI Jakarta (BPRD) Edi Sumantri mengatakan, pihaknya mengincar artis-artis ini karena tahu mereka adalah kelompok pemilik kendaraan mewah yang nilai pajaknya cukup signifikan.

Dia mengungkapkan, kebanyakan kalangan pelaku industri kreatif memiliki lebih satu kendaraan. Hal itulah yang dirasa Edi penting dan efektif untuk menyasar pajak kepada mereka.

“Kami menyasar mobil mewah kan karena efektif, hasilnya lebih besar. Satu mobil mewah itu pajaknya bisa Rp 100 juta, bisa Rp 150 juta,” kata Edi. (fajar)

 

  • Bagikan