RAKYATJATENG, SEMARANG – Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang menyelenggrakan seminar nasional multi disiplin ilmu dan call for papper Unisbank III (SENDI_U) sebagai pemberdayaan potensi daerah, Rabu (26/7).
Seminar yang dihadiri oleh unsur akademisi dan pemerintah ini merupakan upaya untuk meningkatkan sektor pariwisata dan industri kreatif.
Seminar yang digelar di kampus Unisbank Kendeng ini, menghadirkan Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang didampingi Sekda Kota Semarang Adi Tri Hanantyo serta tokoh akademisi dunia pariwisata dari Politeknik Negeri Manado Prof Dr Bet El Silisna Lagarense MM Tour.
Tampak hadir pula 200 peneliti dan praktisi 45 perguruan tinggi dari 10 Provinsi di seluruh Indonesia.
Rektor Unisbank Semarang Dr H Hasan Abdul Rozak SH CN MM menuturkan, seminar nasional multi disiplin ilmu dan call for papper ini merupakan kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya.
“Seminar dapat dijadikan titik tolak konsolidasi praktisi, peneliti, dan akademisi di bidang Ekonomi dan Bisnis, Hukum, Bahasa Sastra dan Budaya, Teknologi Informasi, Pariwisata dan Teknik Industri dalam menggali potensi baru di daerah terkait sektor pariwisata dan industri kreatif” katanya.
Seminar kali ini, lanjut dia, mengambil tema “Kajian Multi Disiplin Ilmu Dalam Pemberdayaan Potensi Daerah untuk Meningkatkan Sektor Pariwisata dan Industri Kreatif”
“Seminar ini juga dapat dijadikan forum untuk berbagi pengetahuan dan diseminasi hasil pemikiran, temuan penelitian empiris, dan praktik-praktik terkini oleh para praktisi serta akademisi sehingga mampu mendorong pemerintah untuk lebih meningkatkan pembangunan dalam sektor pariwisata,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua panitia seminar nasional multi disiplin ilmu dan call for papper Unisbank Semarang, Dr Drs Agus Budi Santosa M Si.
Menurutnya, wilayah Jawa Tengah nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari lapangan usaha perdagangan, hotel, dan restoran di sektor pariwisata selalu meningkat dari tahun 2010 hingga 2014.
“Hal tersebut mengindikasikan nilai pertumbuhan sektor pariwisata selalu meningkat di atas 5,5 persen pertahun. Apabila dilihat dari kontribusi terhadap PDRB, maka persentase kontribusi selalu meningkat di atas 19 persen dan nilai persentase kontribusi sektor pariwisata merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap PDRB Jawa Tengah,” terangnya.
Ketiga indikator tersebut, kata dia, menyimpulkan bahwa sektor pariwisata merupakan sektor potensial untuk dikembangkan khususnya di Jawa Tengah.
“Fakta ini menjadi salah satu landasan penting, agar para peneliti dan praktisi mampu menyumbangkan pemikirannya untuk kemajuan pariwisata,” jelasnya.
Selain seminar, sekitar 114 kajian dari tokoh akademisi yang diprensentasikan dalam seminar ini. Dari 114 kajian, dikatagorikan dengan rincian Ekonomika dan Bisnis 45 kajian, Teknologi Informasi 22 kajian, Teknik 22 kajian, Bahasa dan Ilmu Budaya 9 kajian, Pariwisata 9 kajian dan Hukum 7 kajian. (Sen)