Dalam Satu Semester, Kota Semarang Kebanjiran Janda.. Ini Jumlahnya

  • Bagikan

RAKYATJATENG.COM, SEMARANG – Tingkat perceraian di Kota Semarang, semakin bertambah. Hal ini berpengaruh pada penambahan jumlah janda di kota tersebut. Dalam kurun waktu enam bulan atau satu semester, jumlah janda menembus 1.453 orang.

Kini, jumlah tersebut sudah dimasukan ke Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Semarang dan masih dalam proses sidang. Sedangkan yang berhasil diputus sebanyak 1.626 perkara (akumulasi dari tahun lalu).

“Rata-rata ada 150 lebih perkara cerai yang masuk dalam sebulan. Bahkan Juni ini yang sudah masuk 203 perkar,” kata Humas PA Semarang, M. Syukri di kantornya, Jumat (21/7)

Ia mengatakan dari berbagai persoalan itu, kebanyakan persoalan yang sering muncul adalah masalah ekonomi. Bahkan rata-rata pasangan suami istri yang memutuskan perceraian masih tergolong muda, sekitar usia 20 tahun hingga 40 tahun.

“Dari data tersebut, 70 persen gugatan cerai diajukan oleh pihak perempuan. Kebanyakan masalah ekonomi,” ujarnya.

Dia juga mengaku tidak mudah memutus perkara cerai. Tak mengherankan dari sekian banyaknya perkara yang masuk, cuma sebanyak 1 persen saja yang berhasil didamaikan.

“Dampak dari perceraian itu, adalah anak, bukan sekarang dampaknya, tapi 15 tahun lagi. Makanya kami merasa senang kalau ada upaya damai yang terjadi di PA ini,” tandasnya.

Seorang pengacara yang pernah menangani perceraian, Muhammad Dasuki mengaku prihatin dengan adanya perceraian. Ia sendiri saat ini sedang menangani klien yang akan bercerai karena hubungan sudah tidak harmonis, disebabkan jarak yang jauh.

“Kasusnya yang pria bekerja di satu kota, yang perempuan bekerja di kota lain. Mereka jarang bertemu, akhirnya hubungan mereka retak. Kemudian sepakat bercerai,” sebutnya. (Fajar/jpg)

 

  • Bagikan