FAJAR HEALTH – Kabar tentang meninggalnya seorang siswa SDIT Al Madina akibat radiasi ponsel belakangan menjadi heboh.
Di-share melalui medsos dan kemungkinan beberapa aplikasi messenger, kabar ini mulai menyebabkan kekhawatiran tersendiri di kalangan orang tua.
Untuk mencari kebenarannya, wartawan Radar Bogor (Jawa Pos Group) pun beberapa waktu lalu mencoba mencari kebenaran kabar itu dengan mendatangi langsung SDIT Al Madinah yang terletak di kawasan Jawa Barat itu.
Namun setelah melakukan kroscek dengan pihak sekolah, didapati bahwa kabar yang meresahkan masyarakat itu tidak lebih dari sekedar hoax atau kabar bohong.
’’Saya memang mendapatkan kabar tersebut. Tetapi, saya tegaskan informasi tersebut hoax. Beberapa orang juga sudah ada yang menanyakan kebenaran kabar tersebut dan saya pastikan tidak ada,’’ jelas Kepala Yayasan SDIT Al Madinah Agus Sriyatna seperti dikutip dari Jawapos.com (10/7/2017).
Adapun isi dari hoax itu adalah sebagai berikut:
Assalammu’alaikum teman seperjuangan…innalillahi wainna illahi rajiuuun
Tadi pagi seorang siswa Al Madina…meninggal dunia…di Perumahan TATIA ASRI CILUAR tetangga ibu Hanna guru SMKN1 Bogor
“Awalnya…siswa sering mengeluh pusing dan pingsan…dibawa ke rmh sakit..krn ortunya kedua2nya banker…punya rezeki lebih….si anak lngsung dibawa ke RS di Jakarta…setelah didiaknosa..otak si Anak kena radiasi dr HP…dan otaknya berubah menjadi warna kemerahan dan mengecil…alias mengerut….pihak dokter..menanyakan ke ortu…brp sering si anak menggunakan hp/android dlm sehari…ortunya menjawab mmg sering..krn nak cowok satu2nya…difasilitasi dgn andoid pribadi…dan sering main game online…dari usia 2,5 tahun sampai akhirnya usia 11 tahun…otaknya sdh rusak
Dokter menyimpulkan si anak kena radiasi HP…yg menyebabkan otaknya rusak dan mengkerut..akhirnya darah tdk lancar…sering pusing berat…dan td pagi meninggal dunia kelas V SDIT Al Madina Keradenan
Demikian info nya ayah bunda..semoga manfaat..dan menjadi pelajaran berharga bg kita semua utk keluarga
Tolong dishare ke group wa nya…semoga bermanfaat…”
Inti dari artikel ini adalah untuk mengingatkan kita semua tentang betapa pentingnya untuk memeriksa sumber kabar atau berita sebelum dibagikan pada khalayak. Jangan sampai Anda atau keluarga menjadi instrumen penyebaran kabar yang isinya menyesatkan dan tidak bertanggungjawab.(ruf/fajar)