JAKARTA – Di mana Sergei Litvinov, seorang kewarganegaraan Rusia ikut terpukul ketika mendengar kepergian Julie Perez untuk selamanya.
Sergei Litvinov mengenang, Julia Perez pernah membantunya ketika nasibnya memburuk di Indonesia. jasa Jupe-panggilan Julie Perez- tak pernah Ia lupakan karena telah menolongnya ketika mengalami kesulitan hidup di Indonesia.
”Saat itulah Jupe datang ke hidupku,” ungkap Litvinov saat dihubungi lewat pesan pendek kemarin.
Sergei Litvinov merupakan eks pemain sepak bole timnas U-21 Rusia itu. Kala itu, Ia didikontrak di PSLS Lhokseumawe. Sayangnya, Ia dikeluarkan dan selama beberapa bulan Ia tak diberikan gaji.
Sergei Litvinov semakin tak tentu arah hidupnya di Indonesia. Untuk bertahan hidup, pemain yang berposisi sebagai bek tengah tersebut sampai harus berjualan jus.
Akhirnya Jupe datang dan menolongnya agar bisa kembali ke Rusia. Jupe menemui pria yang kini berusia 30 tahun tersebut, lalu membelikan tiket pesawat agar Litvinov dapat pulang ke negaranya.
”Dia datang pada saat yang tepat. Kalau bukan karena dia, mungkin aku juga sudah tidak ada di dunia ini,” tutur Sergei Litvinov.
Berkat bantuan Julie Perez terhadap dirinya, Sergei Litvinov menilai Jupe merupakan sosok wanita yang lain dari pada biasanya.
Ketika mendengar Jupe meninggal, Sergei sangat terguncang. Dia mematikan telepon genggam dan menangis hampir empat jam
”Untuk banyak orang, Julia Perez adalah artis, orang terkenal sedunia. Tapi, untukku, dia Yuli Rachmawati. Cewek simpel, ramah, dan damai with big heart,” kata pemain yang sepulang ke Rusia bergabung di tim futsal pro MFC Zarya Yakutsk tersebut.
Julia Perez memang dikenal dekat dengan urusan sepak bola. Aktris dan pedangdut yang meninggal Sabtu lalu itu pendukung setia Persija Jakarta.
Almarhum juga pernah mendirikan sebuah sekolah sepak bola pada 2010. .
Sementara itu, sejak Jupe meninggal, setiap malam keluarganya menggelar tahlilan untuk kerabat dan teman-teman dekat.
Nia Anggia, adik Jupe, mengungkapkan bahwa tahlilan terbuka akan dilakukan saat haul.
”Pada hari ketiga, ketujuh, empat puluh, seratus, dan seterusnya,” ujar Nia di rumahnya kemarin (11/6). (jpn/fajar)