Jakarta (RAKYATJATENG) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berharap para peserta program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) dapat menjadi agen perdamaian di tengah tantangan global dan dinamika geopolitik saat ini.
Di hadapan para peserta BSBI 2023 di Jakarta, Senin, Retno mengingatkan bahwa banyak krisis global yang menuntut perhatian bersama. Situasi yang menakutkan, kata dia, adalah perang dan persaingan geopolitik.
Untuk itu, Retno menekankan pentingnya persatuan dan gotong royong dalam menghadapi berbagai tantangan dunia, karena tidak ada satu pun negara yang sanggup mengatasinya sendiri.
Seni dan budaya merupakan soft power yang dapat menciptakan harmoni di masyarakat, katanya.
“Indonesia sadar betul pentingnya kerja sama dalam mengatasi tantangan global. Gotong royong bukan hanya kearifan lokal, melainkan juga cara hidup orang Indonesia,” kata Menlu saat membuka program BSBI 2023.
“Saya berharap pengalaman Anda di Indonesia dapat memberikan kontribusi positif untuk menjadikan Anda sebagai pendukung kerja sama global dan memperteguh peran Anda sebagai agen perdamaian,” ujar dia, menambahkan.
Retno menuturkan bahwa gotong royong telah membuat diplomasi Indonesia terus tumbuh dan berkembang, dari mempelopori Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 hingga menjadi Presiden G20 tahun lalu.
Dan saat ini, ujarnya, Indonesia sedang menjalankan keketuaan ASEAN dengan tujuan menjadikan ASEAN penting dan memperkuat Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan.
“Gunakan kesempatan ini untuk saling belajar satu sama lain, memperluas perspektif, dan merangkul keragaman. Dengan begitu, kalian akan menjadi aset penting diplomasi untuk mendorong saling pengertian antarbangsa,” kata Menlu.
Pembukaan program BSBI kembali digelar secara tatap muka, setelah pada edisinya sebelumnya terpaksa dilaksanakan secara daring karena situasi pandemi COVID-19 yang masih mengancam.
BSBI merupakan salah satu program Kemlu dalam mempromosikan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia.
Sejak penyelenggaraan pertama pada 2003, BSBI telah menghasilkan 1.024 alumni dari 83 negara.
Pada tahun ini, BSBI mengangkat tema “Indonesia, Home of Diversity". Para peserta akan mengikuti pelatihan seni budaya Indonesia selama dua bulan pada Juni-Agustus.
Mereka akan ditempatkan di lima sanggar seni berbeda, yaitu Sanggar Seni Semarandana (Bali), Sanggar Langlang Buana (Banyuwangi), Sanggar Ayodya Pala (DKI Jakarta), Gubang Art Community (Tenggarong–Kutai Kartanegara), dan Sanggar Tari dan Musik Syofyani (Padang).
Baca juga: Kemlu undang 45 pemuda mancanegara belajar seni dan budaya Indonesia
Baca juga: Wamenlu perkenalkan Pancasila kepada pemuda berbagai negara
https://video.antaranews.com/clip/2022/11/20221129presiden-jokowi-keberagaman-budaya-sumber-kekuatan-indonesia1.mp4
Di hadapan para peserta BSBI 2023 di Jakarta, Senin, Retno mengingatkan bahwa banyak krisis global yang menuntut perhatian bersama. Situasi yang menakutkan, kata dia, adalah perang dan persaingan geopolitik.
Untuk itu, Retno menekankan pentingnya persatuan dan gotong royong dalam menghadapi berbagai tantangan dunia, karena tidak ada satu pun negara yang sanggup mengatasinya sendiri.
Seni dan budaya merupakan soft power yang dapat menciptakan harmoni di masyarakat, katanya.
“Indonesia sadar betul pentingnya kerja sama dalam mengatasi tantangan global. Gotong royong bukan hanya kearifan lokal, melainkan juga cara hidup orang Indonesia,” kata Menlu saat membuka program BSBI 2023.
“Saya berharap pengalaman Anda di Indonesia dapat memberikan kontribusi positif untuk menjadikan Anda sebagai pendukung kerja sama global dan memperteguh peran Anda sebagai agen perdamaian,” ujar dia, menambahkan.
Retno menuturkan bahwa gotong royong telah membuat diplomasi Indonesia terus tumbuh dan berkembang, dari mempelopori Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 hingga menjadi Presiden G20 tahun lalu.
Dan saat ini, ujarnya, Indonesia sedang menjalankan keketuaan ASEAN dengan tujuan menjadikan ASEAN penting dan memperkuat Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan.
“Gunakan kesempatan ini untuk saling belajar satu sama lain, memperluas perspektif, dan merangkul keragaman. Dengan begitu, kalian akan menjadi aset penting diplomasi untuk mendorong saling pengertian antarbangsa,” kata Menlu.
Pembukaan program BSBI kembali digelar secara tatap muka, setelah pada edisinya sebelumnya terpaksa dilaksanakan secara daring karena situasi pandemi COVID-19 yang masih mengancam.
BSBI merupakan salah satu program Kemlu dalam mempromosikan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia.
Sejak penyelenggaraan pertama pada 2003, BSBI telah menghasilkan 1.024 alumni dari 83 negara.
Pada tahun ini, BSBI mengangkat tema “Indonesia, Home of Diversity". Para peserta akan mengikuti pelatihan seni budaya Indonesia selama dua bulan pada Juni-Agustus.
Mereka akan ditempatkan di lima sanggar seni berbeda, yaitu Sanggar Seni Semarandana (Bali), Sanggar Langlang Buana (Banyuwangi), Sanggar Ayodya Pala (DKI Jakarta), Gubang Art Community (Tenggarong–Kutai Kartanegara), dan Sanggar Tari dan Musik Syofyani (Padang).
Baca juga: Kemlu undang 45 pemuda mancanegara belajar seni dan budaya Indonesia
Baca juga: Wamenlu perkenalkan Pancasila kepada pemuda berbagai negara
Presiden Jokowi: Keberagaman budaya sumber kekuatan Indonesia
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2023