Kami tidak boleh lagi main-main terkait dengan mandat ideologis dan mandat konstitusi.
Jakarta (RAKYATJATENG) -
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut partainya adalah partai yang antiarus utama dan tidak akan berbicara semata politik elektoral ketika menggelar Rakernas III di Sekolah Partai, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Hasto mengatakan itu ketika menjawab pertanyaan awak media soal kemungkinan ada element of surprise seperti pengumuman cawapres dalam Rakernas III PDI Perjuangan.
 
"Banyak yang mengatakan PDI Perjuangan ini antiarus utama ketika semua berbicara elektoral, berbicara politik pencitraan, kami kembali pada hal yang pada prinsip bagaimana sejatinya ketika Bung Karno menyampaikan falsafah Pancasila bahwa di dalam Indonesia merdeka itu seharusnya tidak boleh ada kemiskinan," kata Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin.
 
Adapun tema Rakernas III PDI Perjuangan pada tanggal 6 sampai dengan 8 Juni 2023 adalah Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara Negara.
 
Menurut Hasto, tema Rakernas III diusulkan langsung Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri agar negara ke depan tidak boleh main-main terhadap mandat konstitusi.
 
"Itu juga merupakan bagian yang sangat penting, ketika Ibu Megawati tiba-tiba menginstruksikan kepada saya, ketika laporan kepada beliau, beliau maunya fakir miskin dan anak telantar dipelihara negara, beliau (Megawati) menyebutnya sambil terharu. Ini pun sudah menunjukkan bahwa kami tidak boleh lagi main-main terkait dengan mandat ideologis dan mandat konstitusi," ucap dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu.
 
Ke depan, kata dia, PDI Perjuangan akan terus berupaya meminimalkan kemiskinan di Indonesia. Mereka bersama bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo akan melanjutkan program pengentasan masyarakat dari kemiskinan yang sudah dibuat pada era Presiden RI Joko Widodo.
 
"Inilah yang dipercepat oleh PDI Perjuangan bersama dengan Pak Ganjar Pranowo ke depan karena Pak Jokowi telah meletakkan dasar-dasar yang sangat baik melalui pembangunan konektografi. Bahkan, Pak Jokowi mengatakan akan cawe-cawe agar bonus demografi kita ini tidak sia-sia sehingga terjadi loncatan kemajuan, nah, sepertinya PDI Perjuangan yang menangkap hal tersebut," tutur dia.

Ia juga mempertanyakan di mana keberadaan partai politik lainnya saat Jokowi dikritik soal cawe-cawe. Namun, pihaknya tetap mengartikan pada hal-hal yang positif.

"Kami percaya pada kenegarawanan dari Presiden Jokowi di dalam membangun kemajuan Indonesia raya," tambahnya.
 
Soal kemungkinan nama bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar bakal dibahas dalam Rakernas III PDI Perjuangan. Hasto menyinggung tentang perlunya visi dan misi yang sesuai dengan spirit Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno.
 
"Jadi, nanti juga ada element of surprise. Akan tetapi, bagaimana dengan cawapresnya? Masih ada waktu, yang kami ambil 'kan, spirit dari kelahiran Bung Karno ini yang harus juga dijabarkan dalam visi dan misi serta agenda strategis ke depan," ujar Hasto.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2023