Surabaya (RAKYATJATENG) - Pendakwah dari kalangan milenial, Ustadz Hanan Attaki mengingatkan generasi milenial agar jangan hanya mau viral di bumi, karena capek.
"Kalau ingin viral, jangan hanya mau viral di bumi, karena kalian pasti akan capek," katanya di hadapan ribuan milenial dalam Majelis Subuh Gen-ZI atau Generasi Z Islami (MSG) di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Minggu.
Dalam MSG, pada pekan pertama setiap bulan, katanya, ada viral yang lebih baik dan tidak capek, yakni viral di akhirat dan bumi.
Baca juga: Hanan Attaki ikrarkan diri jadi warga Nahdlatul Ulama
Baca juga: KMII harap kajian Ustaz Hanan Attaki penyemangat pemuda WNI di Jepang
"Caranya baca Quran, maka kalian akan viral di langit, khususnya baca Alquran bakda subuh, bakda tahajud, bakda dhuha," kata da'i kelahiran 1978 itu.
Da'i yang masa kecilnya pernah menjadi juara tilawatil Quran itu menegaskan bahwa Alquran itu merupakan sumber inspirasi, yang memiliki kaitan antar- surah/ayat.
Misalnya, Surah Al-Baqarah dengan kata "dzalika" yang bermakna "itu" sebenarnya memiliki konteks dengan menunjuk atau mengaitkan dengan surah sebelumnya yakni Al-Fatihah yang menekankan Allah sebagai Tuhan yang patut disembah dan sumber pertolongan.
"Petunjuk Alquran jangan diragukan, karena tidak ada yang bisa membuat seperti Alquran. Petunjuk Alquran bisa teks dan bisa pesan. Teks itu hanya baca (terjemah/tafsir), sedangkan pesan itu lebih pada konteks atau perlu pemahaman," katanya.
Contoh lain, Alquran dalam Surah Yusuf yang menceritakan godaan Siti Zulaikha kepada Nabi Yusuf. "Teks yang ada memang bicara tentang cinta, tapi konteksnya bisa banyak dan lebih menarik. Dalam ayat itu, Nabi Yusuf dapat selamat dari godaan Siti Zulaika, karena ingat Nabi Ya'kub (ayahnya). Artinya, jangan meremehkan orang tua kalau kita ingin selamat," katanya.
Ketika mencuplik ayat-ayat Alquran yang lain, Hanan Attaki memaparkan tentang kriteria laki-laki dan perempuan yang baik.
"Perempuan yang baik itu tandanya adalah punya rasa malu, sedangkan laki-laki yang baik itu tandanya dari akhlaknya, misalnya dirundung (hate speech) itu dibalas dengan diam, bukan dibalas dengan replay, karena Alquran mengajarkan diam," katanya.
Baca juga: Pemkab Jember batalkan Konser Langit Ustadz Hanan Attaki
Mengakhiri pengajiannya, Hanan Attaki mengaku siap diajak konsultasi lewat akun media sosial tentang hubungan (pria-wanita), karir, dan entertainment.
Ia juga sempat beralih ke Taman Asmaul Husna (sisi timur) untuk menyaksikan "GenZI Entrepreneur" yang merupakan salah satu dari tiga agenda MSG (GenZI Dakwah, GenZI Digital, dan GenZI Entrepreneur).
Dalam MSG perdana yang dihadiri sekitar 5.000 lebih Generasi Z Islam itu juga mendapat motivasi dari Ketua BPP Masjid Al Akbar Dr. H.M. Sudjak M.Ag., dan Ustadz K.H. Achmad Muzakky.
"Jangan hadapi kehidupan hanya dengan otak, tapi hadapi kehidupan dengan hati. Tiap hari, baca tiga kali masing-masing surah yakni Fatihah, Al Ikhlas, Al Alaq, dan An Nas," katanya.
"Kalau ingin viral, jangan hanya mau viral di bumi, karena kalian pasti akan capek," katanya di hadapan ribuan milenial dalam Majelis Subuh Gen-ZI atau Generasi Z Islami (MSG) di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Minggu.
Dalam MSG, pada pekan pertama setiap bulan, katanya, ada viral yang lebih baik dan tidak capek, yakni viral di akhirat dan bumi.
Baca juga: Hanan Attaki ikrarkan diri jadi warga Nahdlatul Ulama
Baca juga: KMII harap kajian Ustaz Hanan Attaki penyemangat pemuda WNI di Jepang
"Caranya baca Quran, maka kalian akan viral di langit, khususnya baca Alquran bakda subuh, bakda tahajud, bakda dhuha," kata da'i kelahiran 1978 itu.
Da'i yang masa kecilnya pernah menjadi juara tilawatil Quran itu menegaskan bahwa Alquran itu merupakan sumber inspirasi, yang memiliki kaitan antar- surah/ayat.
Misalnya, Surah Al-Baqarah dengan kata "dzalika" yang bermakna "itu" sebenarnya memiliki konteks dengan menunjuk atau mengaitkan dengan surah sebelumnya yakni Al-Fatihah yang menekankan Allah sebagai Tuhan yang patut disembah dan sumber pertolongan.
"Petunjuk Alquran jangan diragukan, karena tidak ada yang bisa membuat seperti Alquran. Petunjuk Alquran bisa teks dan bisa pesan. Teks itu hanya baca (terjemah/tafsir), sedangkan pesan itu lebih pada konteks atau perlu pemahaman," katanya.
Contoh lain, Alquran dalam Surah Yusuf yang menceritakan godaan Siti Zulaikha kepada Nabi Yusuf. "Teks yang ada memang bicara tentang cinta, tapi konteksnya bisa banyak dan lebih menarik. Dalam ayat itu, Nabi Yusuf dapat selamat dari godaan Siti Zulaika, karena ingat Nabi Ya'kub (ayahnya). Artinya, jangan meremehkan orang tua kalau kita ingin selamat," katanya.
Ketika mencuplik ayat-ayat Alquran yang lain, Hanan Attaki memaparkan tentang kriteria laki-laki dan perempuan yang baik.
"Perempuan yang baik itu tandanya adalah punya rasa malu, sedangkan laki-laki yang baik itu tandanya dari akhlaknya, misalnya dirundung (hate speech) itu dibalas dengan diam, bukan dibalas dengan replay, karena Alquran mengajarkan diam," katanya.
Baca juga: Pemkab Jember batalkan Konser Langit Ustadz Hanan Attaki
Mengakhiri pengajiannya, Hanan Attaki mengaku siap diajak konsultasi lewat akun media sosial tentang hubungan (pria-wanita), karir, dan entertainment.
Ia juga sempat beralih ke Taman Asmaul Husna (sisi timur) untuk menyaksikan "GenZI Entrepreneur" yang merupakan salah satu dari tiga agenda MSG (GenZI Dakwah, GenZI Digital, dan GenZI Entrepreneur).
Dalam MSG perdana yang dihadiri sekitar 5.000 lebih Generasi Z Islam itu juga mendapat motivasi dari Ketua BPP Masjid Al Akbar Dr. H.M. Sudjak M.Ag., dan Ustadz K.H. Achmad Muzakky.
"Jangan hadapi kehidupan hanya dengan otak, tapi hadapi kehidupan dengan hati. Tiap hari, baca tiga kali masing-masing surah yakni Fatihah, Al Ikhlas, Al Alaq, dan An Nas," katanya.
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2023