Jakarta (RAKYATJATENG) - President Director & Country Holding Officer PT ABB Sakti Industri Gerard Chan berharap balap Formula E-Prix Jakarta pada akhir pekan ini menjadi contoh suatu ajang yang mendukung transisi energi bahan bakar fosil ke energi listrik.

"Acara ini (Formula E Jakarta 2033) penting karena mendukung transisi energi, acara ini juga menunjukkan apa yang bisa dilakukan oleh kendaraan listrik. Saya pikir banyak orang yang skeptis tentang kendaraan listrik. Tapi lewat acara ini, orang-orang bisa lihat apa hal-hal apa saja yang bisa dilakukan oleh energi ini," kata President Director & Country Holding Officer PT ABB Sakti Industri Gerard Chan, Sabtu.

Formula E musim ini telah memperkenalkan mobil balap listrik generasi baru yaitu Spark Gen 3 dengan bekal baterai mencapai kapasitas sebesar 60 kWh.

Untuk spesifikasi pengisi daya baterai,  ABB membuat "charger" dengan spesifikasi per outletnya mencapai 160 kw. Sementara, apabila satu outlet digunakan untuk pengecasan dua kendaraan maka pengisian dayanya terbagi menjadi 80 kw.

Balapan mobil listrik yang ingin mengikuti kesuksesan dan popularitas Formula 1, yang masih menggunakan mesin pengapian dalam dan bahan bakar tradisional, memasuki musim kesembilan penyelenggaraan.


Baca juga: Para penggemar puas dengan format dua balapan beruntun E-Prix Jakarta

Selama ajang balapan di 2023 Gulavit Jakarta E-Prix di Sirkuit Internasional Ancol, Jakarta, Sabtu,  mobil-mobil balap listrik yang tampil sepanjang 36 lap di trek dengan panjang lintasan 2,37 km, dengan 18 tikungan itu melaju tanpa mengalami hambatan pada masalah daya tahan baterai.

Dalam kesempatan yang sama, Project Manager ABB Bas Berix mengungkapkan bahwa mobil Spark Gen 3 jauh lebih aman untuk dikendarai.  Bahkan ketika melakukan isi ulang daya baterai, kini mekanik tidak memerlukan mengenakan pakaian keamanan, berbeda dengan Spark Gen 2.

Pada balapan seri ke-10 hari ini, pebalap TAG Heuer Porsche, Pascal Wehrlein, meredam perlawanan Maximilian Guenther (Maserati MSG Racing) demi merebut podium teratas. Wehrlein memulai balapan dari posisi ketiga di grid, dengan Guenther dan Jake Dennis (Avalanche Andretti) yang memulai di posisi pertama dan kedua.

Ketiga pebalap terdepan saling bertukar posisi untuk posisi pimpinan lomba hingga bendera kotak-kotak berkibar.  Wehrlein mampu mengatasi tekanan dari dua rivalnya dengan cepat dan tenang dengan menjadi yang pertama melintasi garis finis dengan margin tipis 0,477 detik di depan Dennis.  Sedangkan Guenther harus puas di peringkat ketiga 1,43 detik berselang.

Baca juga: Formula E jadi momen perkenalkan mobil listrik Nissan ke masyarakat

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2023