Jakarta (RAKYATJATENG) - Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dit. PMM Kemendikbudristek) kembali memfasilitasi Bincang-Bincang Sinema musim kedua tahun 2023 bertajuk "Filmmaker Goes To School" di lima kota yakni Makassar, Samarinda, Pangkal Pinang, Aceh, dan Jayapura.
Program tersebut merupakan program strategis dari Yayasan DemiFilm Indonesia (dFI) yang sudah berlangsung sejak tahun 2022.
Baca juga: Hari Film Nasional Komnas dorong industri film bebas dari kekerasan
Penggagas yang juga merupakan aktivis dFI Arul melalui keterangan resminya pada Sabtu mengatakan, program tersebut bertujuan untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada pelajar Indonesia terkait bagaimana film-film bisa tayang di bioskop.
"Beri inspirasi dan motivasi kepada para pelajar bagaimana film bisa hadir di layar lebar bioskop, langsung dari produser, sutradara, atau penulis naskah. Mereka, para filmmaker, hadir langsung ke sekolah-sekolah," ujar Arul.
Pada 8-10 Juni 2023, "Filmmaker Goes To School" akan menyambangi tiga sekolah di Makassar yakni SMAN 5, SMAN 8, dan SMA Muhammadiyah 6 dengan target Literasi, Narasi, dan Apresiasi Mencintai Indonesia dengan Nonton Film Nasional.
Ketiga sekolah tersebut akan didatangi oleh dua sineas yakni sutradara film "De Toeng: Misteri Ayunan Nenek" Bayu Pamungkas dan sutradara film "Ambo Nai" dan "Malam Pacar - Mappacci" Andi Burhamzah, serta pengamat dan kritikus film Yan Widjaya.
Selain berbagi wawasan perfilman di lingkungan sekolah, Arul mengatakan bahwa program tersebut juga mendukung Merdeka Belajar dari ruang kelas ke bioskop. Untuk itu, para pelajar serta guru dari sekolah-sekolah tersebut akan diajak menonton film "Star Syndrome" karya Soleh Solihun di Cinepolis Phinisi Point Mall.
Menurutnya, kegiatan tersebut bertujuan agar semakin banyak pelajar dan guru yang mencintai film nasional dan menjadikan film nasional sebagai prioritas ketika ingin menonton film di bioskop.
Baca juga: Ahli: Film dan media kekinian tumbuhkan sikap kesiapsiagaan bencana
Baca juga: Harapan aktor dan aktris terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia
Baca juga: Mengafirmasi Gen Stroberi dalam produksi film nasional
Program tersebut merupakan program strategis dari Yayasan DemiFilm Indonesia (dFI) yang sudah berlangsung sejak tahun 2022.
Baca juga: Hari Film Nasional Komnas dorong industri film bebas dari kekerasan
Penggagas yang juga merupakan aktivis dFI Arul melalui keterangan resminya pada Sabtu mengatakan, program tersebut bertujuan untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada pelajar Indonesia terkait bagaimana film-film bisa tayang di bioskop.
"Beri inspirasi dan motivasi kepada para pelajar bagaimana film bisa hadir di layar lebar bioskop, langsung dari produser, sutradara, atau penulis naskah. Mereka, para filmmaker, hadir langsung ke sekolah-sekolah," ujar Arul.
Pada 8-10 Juni 2023, "Filmmaker Goes To School" akan menyambangi tiga sekolah di Makassar yakni SMAN 5, SMAN 8, dan SMA Muhammadiyah 6 dengan target Literasi, Narasi, dan Apresiasi Mencintai Indonesia dengan Nonton Film Nasional.
Ketiga sekolah tersebut akan didatangi oleh dua sineas yakni sutradara film "De Toeng: Misteri Ayunan Nenek" Bayu Pamungkas dan sutradara film "Ambo Nai" dan "Malam Pacar - Mappacci" Andi Burhamzah, serta pengamat dan kritikus film Yan Widjaya.
Selain berbagi wawasan perfilman di lingkungan sekolah, Arul mengatakan bahwa program tersebut juga mendukung Merdeka Belajar dari ruang kelas ke bioskop. Untuk itu, para pelajar serta guru dari sekolah-sekolah tersebut akan diajak menonton film "Star Syndrome" karya Soleh Solihun di Cinepolis Phinisi Point Mall.
Menurutnya, kegiatan tersebut bertujuan agar semakin banyak pelajar dan guru yang mencintai film nasional dan menjadikan film nasional sebagai prioritas ketika ingin menonton film di bioskop.
Baca juga: Ahli: Film dan media kekinian tumbuhkan sikap kesiapsiagaan bencana
Baca juga: Harapan aktor dan aktris terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia
Baca juga: Mengafirmasi Gen Stroberi dalam produksi film nasional
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2023