Jakarta (RAKYATJATENG) - Pebalap tim Avalanche Andretti, Jake Dennis, mengungkapkan sejumlah tantangan terberat saat melintasi Sirkuit Internasional E-Prix Ancol Jakarta di musim kesembilan Formula E seri ke-10, Sabtu.

“Sirkuit ini cukup menantang karena kondisinya berdebu. Yang menantang buat kami adalah bagaimana caranya kami mengurangi kesalahan saat balapan di kondisi seperti itu. Cuaca di sini juga cukup panas,” kata Dennis dalam jumpa pers seusai lomba.

Meski demikian, pebalap asal Inggris itu menilai kondisi Sirkuit E-Prix Jakarta yang cenderung berbeda dengan sirkuit-sirkuit balap mobil listrik lainnya di dunia itu juga memiliki nilai tambah.

“Tapi di sisi lain, kondisi menantang seperti itu akan menjadikan balapan menjadi lebih seru dan menghibur buat para penonton, apalagi (melaju di sirkuit) Jakarta juga memiliki risiko tersendiri. Aspal pun cukup baik, dan kami akan bersiap untuk balapan (seri ke-11) besok,” ujar Dennis.

Baca juga: Presiden Direktur ABB: Jakarta E-Prix dukung transisi energi

Dennis finis di posisi kedua pada balapan seri ke-10, terpaut 0,447 detik di belakang pebalap TAG Heuer Porsche, Pascal Wehrlein dalam balapan yang ketat hingga finis itu.

Sang runner-up mengaku cukup kesal karena upayanya merebut podium teratas dari Wehrlein masih belum berhasil. Ia juga mengatakan, dirinya sudah berusaha maksimal untuk menyaingi sang pebalap Jerman yang melaju begitu kencang, namun juga tenang dalam tekanan.

“Kalau boleh jujur, saya cukup kesal. Upaya keras untuk menghadapi Pascal juga berisiko tinggi. Saya juga mencoba untuk mendorong lebih kencang lagi, mengambil risiko, tapi itu sudah mencapai batasnya,” kata Dennis.

“Pascal memberikan perlawanan yang ketat, dan kami mencoba untuk menjaga performa dan memberikan hasil terbaik di balapan besok,” imbuhnya.

Balap Formula E-Prix Jakarta masih akan bergulir pada Minggu (4/6) untuk balapan seri ke-11.

Baca juga: Wehrlein redam perlawanan Guenther demi menangi Formula E seri 10

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2023