Jakarta (RAKYATJATENG) - Taylor Fritz mengalahkan petenis Prancis terakhir yang bertahan di Roland Garros dengan membungkam penonton yang riuh, Kamis malam waktu setempat.
Petenis nomor delapan dunia asal Amerika itu mengalahkan Arthur Rinderknech 2-6, 6-4, 6-3, 6-4 dan merayakannya dengan meletakkan jari di bibirnya saat sebagian besar penonton mencemoohnya.
"Penonton begitu hebat sehingga saya harus membiarkannya membuat saya bersemangat. Mereka bersorak sangat baik untuk saya, saya ingin memastikan saya menang. Terima kasih teman-teman," kata petenis Amerika itu dengan sinis dalam wawancara di lapangan, seperti disiarkan AFP, Jumat.
Petenis berusia 25 tahun itu menjadi kesal sepanjang pertandingan saat para penonton menyanyikan lagu kebangsaan Prancis dalam upaya untuk mendukung harapan terakhir mereka yang tersisa ke babak berikutnya.
Baca juga: Djokovic ke babak ketiga French Open di tengah kontroversi Kosovo
Baca juga: Alcaraz atasi kesalahan awal untuk melaju ke babak ketiga French Open
Sementara, Fritz yang memohon kepada wasit untuk meredakan keriuhan penonton tidak diindahkan.
Saat Fritz melakukan aksi teatrikal kepada para penonton di akhir pertandingan, Rinderknech menanggapinya dengan menggambar hati di tanah liat Lapangan Suzanne Lenglen.
Dari 28 pemain tuan rumah yang memulai turnamen pada Minggu, tidak ada yang berhasil lolos ke babak ketiga.
"Setelah mendengarnya setidaknya 200 kali di antara penonton, saya menyadarinya," kata Rinderknech yang berperingkat 78 dunia tentang penampilan menyedihkan negaranya pekan ini.
"Aku melakukan yang terbaik."
Fritz kini menyamai penampilan terbaiknya di French Open.
Dia akan menghadapi petenis Argentina Francisco Cerundolo untuk memperebutkan satu tempat di babak keempat.
Baca juga: Fritz sebut Alcaraz lebih tangguh dari "Big Three"
Baca juga: Djokovic tetap no.1 dunia ketika Fritz naik satu peringkat
Petenis nomor delapan dunia asal Amerika itu mengalahkan Arthur Rinderknech 2-6, 6-4, 6-3, 6-4 dan merayakannya dengan meletakkan jari di bibirnya saat sebagian besar penonton mencemoohnya.
"Penonton begitu hebat sehingga saya harus membiarkannya membuat saya bersemangat. Mereka bersorak sangat baik untuk saya, saya ingin memastikan saya menang. Terima kasih teman-teman," kata petenis Amerika itu dengan sinis dalam wawancara di lapangan, seperti disiarkan AFP, Jumat.
Petenis berusia 25 tahun itu menjadi kesal sepanjang pertandingan saat para penonton menyanyikan lagu kebangsaan Prancis dalam upaya untuk mendukung harapan terakhir mereka yang tersisa ke babak berikutnya.
Baca juga: Djokovic ke babak ketiga French Open di tengah kontroversi Kosovo
Baca juga: Alcaraz atasi kesalahan awal untuk melaju ke babak ketiga French Open
Sementara, Fritz yang memohon kepada wasit untuk meredakan keriuhan penonton tidak diindahkan.
Saat Fritz melakukan aksi teatrikal kepada para penonton di akhir pertandingan, Rinderknech menanggapinya dengan menggambar hati di tanah liat Lapangan Suzanne Lenglen.
Dari 28 pemain tuan rumah yang memulai turnamen pada Minggu, tidak ada yang berhasil lolos ke babak ketiga.
"Setelah mendengarnya setidaknya 200 kali di antara penonton, saya menyadarinya," kata Rinderknech yang berperingkat 78 dunia tentang penampilan menyedihkan negaranya pekan ini.
"Aku melakukan yang terbaik."
Fritz kini menyamai penampilan terbaiknya di French Open.
Dia akan menghadapi petenis Argentina Francisco Cerundolo untuk memperebutkan satu tempat di babak keempat.
Baca juga: Fritz sebut Alcaraz lebih tangguh dari "Big Three"
Baca juga: Djokovic tetap no.1 dunia ketika Fritz naik satu peringkat
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2023