Bandarlampung (RAKYATJATENG) - Dua ekor bayi beruang madu yang lahir pada 4 April 2023 menambah koleksi Taman Satwa Lembah Hijau, di Bandarlampung, Provinsi Lampung.

“Dua ekor beruang madu itu hasil perkawinan dua beruang yang berasal dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu melalui Seksi Konservasi Wilayah III Lampung,” kata Paramedis Veterinar Taman Satwa Lembah Hijau Lampung Rasyid Ibransyah, di Bandarlampung, Kamis.

Ia menyebutkan dua ekor beruang madu bernama Fretty dan Woro itu kawin pada tahun 2022 dan melahirkan dua ekor pada 4 April 2023.

Menurutnya, proses kelahiran dua ekor beruang madu tersebut sama seperti hewan karnivora lainnya, akan tetapi sangat jarang yang lahir sebanyak dua ekor di taman konservasi atau kebun binatang.

Baca juga: BKSDA Jambi turunkan tim bantu tangkap beruang masuk pemukiman warga

Baca juga: BKSDA Sumsel rehabilitasi seekor bayi beruang madu


Rasyid menjelaskan kondisi kedua bayi beruang madu tersebut dalam kondisi sehat dan saat ini bersama induknya berada di kandang kandang pembiakan.

Saat ini, Taman Satwa Lembah Hijau Bandarlampung, Provinsi Lampung, selama dua tahun terakhir memiliki empat induk dan telah melahirkan lima ekor beruang madu.

“Berdasarkan info dari kolega Bali Zoo, di Indonesia jarang terjadi kelahiran dua ekor anak beruang sekaligus di kebun binatang atau balai konservasi. Biasanya sih hanya satu ekor setiap kelahiran beruang madu,” ujarnya lagi.

Dokter hewan Allyndria mengatakan proses kelahiran dua beruang madu itu berlangsung normal dan saat ini dalam kondisi sehat.

Dokter hewan Taman Satwa Lembah Hijau Bandarlampung itu menjelaskan sebelum melahirkan, pihak Lembah Hijau telah menyiapkan kandang breeding untuk induk beruang madu agar aman dan nyaman menunggu proses kelahiran.

“Masa kehamilan antara 94 hingga 95 hari dan induk diberikan suplemen sepekan dua kali. Selain itu porsi makannya selama bunting pun ditambah 1,5 kali lebih banyak dari biasanya,” kata dia.

Selama kehamilan, tim Taman Satwa Lembah Hijau terus memantau kondisinya di kandang setiap hari hingga proses kelahiran. Dua ekor bayi itu makan dan bersosialisasi di kandang selama 1,5 tahun.

“Dua ekor bayi beruang madu bukan lahir kembar tapi sama seperti hewan karnivora umumnya seperti kucing, anjing, harimau dan lainnya yang memiliki lebih dari satu anak saat kelahiran,” ujarnya lagi.*

Baca juga: KLHK dan Pemkab Kubu Raya bersinergi lestarikan beruang madu

Baca juga: BKSDA Sumsel: Konflik warga dengan beruang dipicu musim panen durian

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2023