Urumqi (RAKYATJATENG) - Pengeboran lubang bor (borehole) pertama China sedalam lebih dari 10.000 meter untuk eksplorasi ilmiah dimulai pada Selasa (30/5) di Cekungan Tarim, Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut.
Operasi yang dimulai pada Selasa pukul 11.46 waktu setempat itu merupakan pencapaian bersejarah bagi China di bidang eksplorasi deep-Earth. Operasi tersebut juga memberikan kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk mempelajari area planet yang berada jauh di bawah permukaan tanah.
Dengan desain kedalaman 11.100 meter, lubang bor tersebut terletak di pedalaman Gurun Taklimakan yang merupakan gurun terbesar di China.
Selama proses pengeboran, peralatan yang meliputi mata bor dan pipa bor seberat lebih dari 2.000 ton tersebut akan bergerak masuk jauh ke dalam Bumi, menembus lebih dari 10 strata kontinental, termasuk sistem Kapur (Cretaceous).
Wang Chunsheng, seorang pakar teknis yang bergabung dalam operasi tersebut, mengatakan bahwa mengebor lubang sedalam lebih dari 10.000 meter adalah upaya yang berani untuk menjelajahi wilayah Bumi yang belum diketahui dan memperluas batas pemahaman manusia.
"Level kesulitan konstruksi proyek pengeboran ini dapat dibandingkan dengan truk besar yang berjalan di atas dua kabel baja tipis," kata Sun Jinsheng, seorang akademisi dari Akademi Teknik China.
Cekungan Tarim adalah salah satu daerah yang paling sulit untuk dieksplorasi karena kondisi permukaan tanahnya yang keras dan kondisi bawah tanah yang kompleks.
Operasi yang dimulai pada Selasa pukul 11.46 waktu setempat itu merupakan pencapaian bersejarah bagi China di bidang eksplorasi deep-Earth. Operasi tersebut juga memberikan kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk mempelajari area planet yang berada jauh di bawah permukaan tanah.
Dengan desain kedalaman 11.100 meter, lubang bor tersebut terletak di pedalaman Gurun Taklimakan yang merupakan gurun terbesar di China.
Selama proses pengeboran, peralatan yang meliputi mata bor dan pipa bor seberat lebih dari 2.000 ton tersebut akan bergerak masuk jauh ke dalam Bumi, menembus lebih dari 10 strata kontinental, termasuk sistem Kapur (Cretaceous).
Wang Chunsheng, seorang pakar teknis yang bergabung dalam operasi tersebut, mengatakan bahwa mengebor lubang sedalam lebih dari 10.000 meter adalah upaya yang berani untuk menjelajahi wilayah Bumi yang belum diketahui dan memperluas batas pemahaman manusia.
"Level kesulitan konstruksi proyek pengeboran ini dapat dibandingkan dengan truk besar yang berjalan di atas dua kabel baja tipis," kata Sun Jinsheng, seorang akademisi dari Akademi Teknik China.
Cekungan Tarim adalah salah satu daerah yang paling sulit untuk dieksplorasi karena kondisi permukaan tanahnya yang keras dan kondisi bawah tanah yang kompleks.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023