Magelang (RAKYATJATENG) - Para biksu yang melaksanakan ritual thudong melakukan puja bakti, meditasi, dan pradaksina di stupa induk Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Kamis.
Mereka memasuki kompleks Candi Borobudur melalui Gerbang Kalpataru. Pengelola Taman Wisata Candi Borobudur menyambut mereka dengan buket bunga sedap malam.
Para biksu kemudian menyusuri marga utama, lalu naik dari tangga sisi timur menuju ke stupa induk di lantai teratas Candi Borobudur dan melakukan peribadatan.
Sebelum ke Candi Borobudur, mereka bertemu dengan Bupati Magelang Zaenal Arifin di Rumah Dinas Bupati Magelang.
Dari sana, mereka berjalan kaki menuju ke Candi Mendut, Candi Pawon, dan terakhir ke Candi Borobudur.
Direktur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Febrina Intan mengatakan bahwa Candi Borobudur merupakan tempat terakhir yang dikunjungi oleh para biksu yang datang dari Thailand dengan berjalan kaki.
"Kami menyambut di sini untuk mengarahkan para biksu melakukan peribadatan sesuai yang dijalankan oleh umat Buddha," katanya.
"Dalam penyambutan tidak ada seremonial, kami ada di depan gerbang dan memberikan rangkaian bunga sedap malam kepada setiap biksu yang hadir, kemudian para biksu berjalan ke candi untuk melakukan peribadatan," ia menambahkan.
Febrina mengemukakan bahwa kedatangan para biksu yang melakukan perjalanan dari Thailand ke Candi Borobudur merupakan momentum yang luar biasa.
"Hal ini sesuatu yang menggembirakan bagi kami dan semoga cerita-cerita spiritual, kebersamaan, kebhinekatunggalikaan itu bisa terus kami jaga bersama dan saat mendengar cerita ini orang selalu ingat Borobudur," katanya.
Ia menambahkan, pengelola Candi Borobudur berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi pemeluk Buddha.
Sementara itu, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia Dony Oskaria menyampaikan bahwa sambutan luar biasa dari masyarakat kepada para biksu yang melaksanakan ritual thudong menunjukkan toleransi antar-umat beragama di Indonesia
"Bagaimana sambutan luar biasa masyarakat dari berbagai macam agama ini menunjukkan kebhinekaan dan ingin kita tunjukkan ke dunia bahwa Indonesia sangat toleransi satu sama lain," katanya.
Dia juga berharap semakin banyak penganut Buddha yang mengunjungi Candi Borobudur untuk melaksanakan kegiatan keagamaan.
Baca juga:
Biksu thudong mengakhiri perjalanan di Borobudur
Ribuan umat Buddha akan hadiri dharmasanti Waisak di Borobudur
Mereka memasuki kompleks Candi Borobudur melalui Gerbang Kalpataru. Pengelola Taman Wisata Candi Borobudur menyambut mereka dengan buket bunga sedap malam.
Para biksu kemudian menyusuri marga utama, lalu naik dari tangga sisi timur menuju ke stupa induk di lantai teratas Candi Borobudur dan melakukan peribadatan.
Sebelum ke Candi Borobudur, mereka bertemu dengan Bupati Magelang Zaenal Arifin di Rumah Dinas Bupati Magelang.
Dari sana, mereka berjalan kaki menuju ke Candi Mendut, Candi Pawon, dan terakhir ke Candi Borobudur.
Direktur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Febrina Intan mengatakan bahwa Candi Borobudur merupakan tempat terakhir yang dikunjungi oleh para biksu yang datang dari Thailand dengan berjalan kaki.
"Kami menyambut di sini untuk mengarahkan para biksu melakukan peribadatan sesuai yang dijalankan oleh umat Buddha," katanya.
"Dalam penyambutan tidak ada seremonial, kami ada di depan gerbang dan memberikan rangkaian bunga sedap malam kepada setiap biksu yang hadir, kemudian para biksu berjalan ke candi untuk melakukan peribadatan," ia menambahkan.
Febrina mengemukakan bahwa kedatangan para biksu yang melakukan perjalanan dari Thailand ke Candi Borobudur merupakan momentum yang luar biasa.
"Hal ini sesuatu yang menggembirakan bagi kami dan semoga cerita-cerita spiritual, kebersamaan, kebhinekatunggalikaan itu bisa terus kami jaga bersama dan saat mendengar cerita ini orang selalu ingat Borobudur," katanya.
Ia menambahkan, pengelola Candi Borobudur berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi pemeluk Buddha.
Sementara itu, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia Dony Oskaria menyampaikan bahwa sambutan luar biasa dari masyarakat kepada para biksu yang melaksanakan ritual thudong menunjukkan toleransi antar-umat beragama di Indonesia
"Bagaimana sambutan luar biasa masyarakat dari berbagai macam agama ini menunjukkan kebhinekaan dan ingin kita tunjukkan ke dunia bahwa Indonesia sangat toleransi satu sama lain," katanya.
Dia juga berharap semakin banyak penganut Buddha yang mengunjungi Candi Borobudur untuk melaksanakan kegiatan keagamaan.
Baca juga:
Biksu thudong mengakhiri perjalanan di Borobudur
Ribuan umat Buddha akan hadiri dharmasanti Waisak di Borobudur
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2023