Surabaya (RAKYATJATENG) - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof. Mohammad Nasih menyampaikan bahwa kuota penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di kampusnya pada tahun 2023 sebanyak 660 orang.
"Untuk 2023 ada 660 orang yang berhak menerima KIP Kuliah di Unair. Saat ini kuota penerima KIP Kuliah di Unair sudah terisi 507 kuota. Artinya masih tersisa 153 kuota lagi," kata Prof. Nasih di Surabaya, Rabu.
Prof. Nasih mengatakan jumlah tersebut turun jika dibanding tahun sebelumnya yang mencapai angka 1.200 kuota.
"Dari tahun ke tahun pemegang KIP Kuliah yang diterima di Unair rata-rata di atas angka seribu," ujarnya.
Baca juga: Ombudsman ungkap dua PTS di NTB diduga potong beasiswa Rp5,7 miliar
Baca juga: UIN Palu tingkatkan kapasitas 498 mahasiswa penerima KIP Kuliah
Adapun jumlah kuota KIP Kuliah yang disiapkan pemerintah pada kategori pertama adalah 115.000 kuota. Sedangkan kategori kedua ada 85.000 kuota.
Guru Besar Akuntansi Unair itu menjelaskan untuk sisa kuota KIP Kuliah tahun ini akan dipilih berdasarkan nilai terbaik dari calon mahasiswa.
"Kami sepakat bahwa 153 kuota yang tersisa akan diberikan kepada peserta yang nilai ujiannya terbaik. Akan diurutkan 153 nilai terbaik dari nilai yang ada, dari peringkat terbaik inilah yang akan diusulkan mendapatkan KIP Kuliah," ujar Prof. Nasih.
Ia turut mengimbau kepada masyarakat pemegang KIP Kuliah yang mendaftarkan diri di Unair untuk memahami hal tersebut.
Nantinya akan ada calon mahasiswa baru Unair pemegang KIP Kuliah yang lulus Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), namun tidak bisa mendapatkan bantuan biaya pendidikan atau biaya hidup.
"Kalau lanjut harus mengikuti mekanisme non KIP Kuliah. Jadi mekanisme daftar ulang diikuti seperti mekanisme biasa," ujarnya.*
Baca juga: Menikmati pendidikan tinggi, berkah KIP Kuliah
Baca juga: Kemendikbud: Penerima Program Indonesia Pintar 2023 capai 6,78 juta
"Untuk 2023 ada 660 orang yang berhak menerima KIP Kuliah di Unair. Saat ini kuota penerima KIP Kuliah di Unair sudah terisi 507 kuota. Artinya masih tersisa 153 kuota lagi," kata Prof. Nasih di Surabaya, Rabu.
Prof. Nasih mengatakan jumlah tersebut turun jika dibanding tahun sebelumnya yang mencapai angka 1.200 kuota.
"Dari tahun ke tahun pemegang KIP Kuliah yang diterima di Unair rata-rata di atas angka seribu," ujarnya.
Baca juga: Ombudsman ungkap dua PTS di NTB diduga potong beasiswa Rp5,7 miliar
Baca juga: UIN Palu tingkatkan kapasitas 498 mahasiswa penerima KIP Kuliah
Adapun jumlah kuota KIP Kuliah yang disiapkan pemerintah pada kategori pertama adalah 115.000 kuota. Sedangkan kategori kedua ada 85.000 kuota.
Guru Besar Akuntansi Unair itu menjelaskan untuk sisa kuota KIP Kuliah tahun ini akan dipilih berdasarkan nilai terbaik dari calon mahasiswa.
"Kami sepakat bahwa 153 kuota yang tersisa akan diberikan kepada peserta yang nilai ujiannya terbaik. Akan diurutkan 153 nilai terbaik dari nilai yang ada, dari peringkat terbaik inilah yang akan diusulkan mendapatkan KIP Kuliah," ujar Prof. Nasih.
Ia turut mengimbau kepada masyarakat pemegang KIP Kuliah yang mendaftarkan diri di Unair untuk memahami hal tersebut.
Nantinya akan ada calon mahasiswa baru Unair pemegang KIP Kuliah yang lulus Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), namun tidak bisa mendapatkan bantuan biaya pendidikan atau biaya hidup.
"Kalau lanjut harus mengikuti mekanisme non KIP Kuliah. Jadi mekanisme daftar ulang diikuti seperti mekanisme biasa," ujarnya.*
Baca juga: Menikmati pendidikan tinggi, berkah KIP Kuliah
Baca juga: Kemendikbud: Penerima Program Indonesia Pintar 2023 capai 6,78 juta
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2023