Jakarta (RAKYATJATENG) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengenang almarhumah Pendeta Flo sebagai sosok yang memberikan perhatian terhadap pentingnya kesetaraan gender di dalam ranah privat (keluarga).

"Almarhumah Pendeta Flo merupakan salah satu perempuan Indonesia yang sudah memahami kesetaraan gender. Pendeta Flo menekankan kesetaraan gender tidak saja harus diperhatikan di ranah publik, tetapi juga di ranah privat," kata Bintang Puspayoga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Bintang mengatakan almarhumah melalui tesisnya memberikan dukungan teori dan kajian pustaka tentang pentingnya kesetaraan gender dalam keluarga.

Baca juga: Menteri Bintang dorong Polri ungkap penyebab kematian Pendeta Flo

Bintang Puspayoga menyampaikan apresiasi terhadap hasil pemikiran almarhumah Pendeta Flo dalam tesisnya yang memberikan perhatian terhadap angka kekerasan dalam rumah tangga yang masih tinggi.

Menurut data Simfoni PPA, sepanjang tahun 2022, terdapat 11.266 kasus kekerasan dan 11.538 perempuan menjadi korban.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 50 persen terjadi di dalam ranah rumah tangga dengan bentuk kekerasan, baik berupa fisik, psikis, dan seksual.

Menteri PPPA menambahkan hampir dua puluh tahun UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang PKDRT diundangkan, namun angka kasus KDRT yang dialami perempuan di berbagai daerah masih marak.

Pihaknya mendorong para perempuan untuk menjadi pelopor, bangkit, bergerak, dan mendorong terwujudnya kesetaraan seperti yang telah dilakukan oleh Pendeta Flo.

Baca juga: Menteri PPPA ajak korban kekerasan seksual di NTT berani melapor

Baca juga: Menteri PPPA dorong penguatan edukasi masyarakat untuk cegah TPPO

"Melalui tesisnya, almarhumah menyuarakan tidak saja kepada para perempuan, tetapi juga kepada para pemimpin gereja, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat lainnya," kata Bintang Puspayoga.

Kasus kematian perempuan bernama Florensye Selvin Gaspersz itu terungkap bermula dari ditemukannya jenazah Flo yang tewas gantung diri di rumah dinasnya atau Pastori Jemaat Gereja Protestan Maluku Luang, Kabupaten Maluku Barat Daya pada 29 Maret 2023.

Saat ini, upaya pengungkapan kematian Pendeta Flo oleh aparat penegak hukum masih berlangsung.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2023