Lebak (RAKYATJATENG) -
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat mengatakan selama ini panen durian menjadi andalan ekonomi masyarakat di daerah ini sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Nilai transaksi dari panen durian dari Mei sampai Juli 2023 diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Sentra penghasil durian di Kabupaten Lebak yakni Kecamatan Leuwidamar, Muncang, Lebak Gedong, Cirinten, Bojongmanik, Gunungkencana, Sobang, Cikulur, Cipanas dan Cigemblong.
"Kami mendorong petani agar terus mengembangkan durian untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," ujar Rahmat.
Pendapatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalami peningkatan pada bulan Mei 2023 menyusul hasil panen buah durian yang melimpah.
“Bulan Mei ini, petani Banten buah durian dengan harga cukup baik. Untuk setiap pohon bisa laku diborong pembeli sekitar Rp3 juta. Sehingga dari 15 pohon mampu menghasilkan Rp45 juta” kata H Katma (56) seorang petani Desa Sindangwangi Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Selasa.Dia mengungkapkan tahun lalu banyak petani yang gagal panen karena curah hujan tinggi menyebabkan buah rontok sebelum matang, tetapi tahun ini kondisi berbeda.
"Tahun ini, produksi melimpah, sehingga kami petani memperoleh hasil cukup penuhi kebutuhan hidup keluarga, dan panen diperkirakan berlangsung hingga bulan Juli 2023," kata petani tersebut.
Said (65) seorang warga Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak mengatakan dirinya kini menampung durian dari sejumlah kecamatan di daerah ini untuk dipasok ke luar daerah, yakni Tangerang, DKI Jakarta, Bogor dan Indramayu.
"Kami menampung panen durian sekitar 30 ribu buah/hari dengan harga rata-rata Rp15 ribu/buah dengan modal Rp45 juta dan bisa meraup keuntungan bersih Rp25 juta,"kata Said.
Menurut Said, dirinya sudah puluhan tahun jika musim panen durian sangat terbantu ekonomi keluarga hingga lima pekerja.
Selama ini, durian dari Kabupaten Lebak sudah dikenal memiliki kualitas dengan rasa legit, manis, beraroma sedap, dan buahnya tebal.
"Kami hari ini memasok durian ke Indramayu sebanyak 20 ribu buah sesuai pesanan pelanggan tetap sebagai pedagang eceran,"kata Said.
Samad (45), seorang buruh panggul di kawasan pemukiman Badui di Kecamatan Leuwidimar, Kabupaten Lebak mengaku dirinya bisa menghasilkan pendapatan ekonomi dari hasil mengangkut durian dari hutan ke Terminal Ciboleger sepanjang enam kilometer sebanyak Rp200 ribu setiap hari dari jumlah 50 buah dengan hitungan upah Rp4.000/buah.
"Kami menghasilkan pendapatan sebesar itu cukup membantu ekonomi keluarga,"katanya menjelaskan.
Bayi (60) seorang pedagang musiman yang mangkal di Jalan Multatuli Rangkasbitung mengatakan dirinya sangat terbantu ekonomi keluarga dengan berjualan durian, karena bisa menghasilkan pendapatan ekonomi Rp4-5 juta/hari.
Harga jual buah durian di Kabupaten Lebak berkisar Rp35 ribu hingga Rp70 ribu per buah, tergantung ukuran besar kecilnya buah tersebut.
"Tahun ini, produksi melimpah, sehingga kami petani memperoleh hasil cukup penuhi kebutuhan hidup keluarga, dan panen diperkirakan berlangsung hingga bulan Juli 2023," kata petani tersebut.
Said (65) seorang warga Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak mengatakan dirinya kini menampung durian dari sejumlah kecamatan di daerah ini untuk dipasok ke luar daerah, yakni Tangerang, DKI Jakarta, Bogor dan Indramayu.
"Kami menampung panen durian sekitar 30 ribu buah/hari dengan harga rata-rata Rp15 ribu/buah dengan modal Rp45 juta dan bisa meraup keuntungan bersih Rp25 juta,"kata Said.
Menurut Said, dirinya sudah puluhan tahun jika musim panen durian sangat terbantu ekonomi keluarga hingga lima pekerja.
Selama ini, durian dari Kabupaten Lebak sudah dikenal memiliki kualitas dengan rasa legit, manis, beraroma sedap, dan buahnya tebal.
"Kami hari ini memasok durian ke Indramayu sebanyak 20 ribu buah sesuai pesanan pelanggan tetap sebagai pedagang eceran,"kata Said.
Samad (45), seorang buruh panggul di kawasan pemukiman Badui di Kecamatan Leuwidimar, Kabupaten Lebak mengaku dirinya bisa menghasilkan pendapatan ekonomi dari hasil mengangkut durian dari hutan ke Terminal Ciboleger sepanjang enam kilometer sebanyak Rp200 ribu setiap hari dari jumlah 50 buah dengan hitungan upah Rp4.000/buah.
"Kami menghasilkan pendapatan sebesar itu cukup membantu ekonomi keluarga,"katanya menjelaskan.
Bayi (60) seorang pedagang musiman yang mangkal di Jalan Multatuli Rangkasbitung mengatakan dirinya sangat terbantu ekonomi keluarga dengan berjualan durian, karena bisa menghasilkan pendapatan ekonomi Rp4-5 juta/hari.
Harga jual buah durian di Kabupaten Lebak berkisar Rp35 ribu hingga Rp70 ribu per buah, tergantung ukuran besar kecilnya buah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat mengatakan selama ini panen durian menjadi andalan ekonomi masyarakat di daerah ini sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Nilai transaksi dari panen durian dari Mei sampai Juli 2023 diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Sentra penghasil durian di Kabupaten Lebak yakni Kecamatan Leuwidamar, Muncang, Lebak Gedong, Cirinten, Bojongmanik, Gunungkencana, Sobang, Cikulur, Cipanas dan Cigemblong.
"Kami mendorong petani agar terus mengembangkan durian untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," ujar Rahmat.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © ANTARA 2023