RAKYATJATENG--Kabar baik bagi calon jemaah haji Indonesia. Arab Saudi berencana mengembalikan kuota haji Indonesia sejumlah 220 ribu jemaah.
Seperti diketahui, dua tahun selama pandemi Covid-19 (2020-2021), pemerintah Arab Saudi tidak membuka kedatangan jemaah haji dari luar negaranya.
Baru pada 2022 Saudi membuka pintu untuk negara lain. Hanya, kuotanya dikurangi. Contohnya, Indonesia dari kuota normal 220 ribu jemaah hanya mendapatkan 100 ribuan kursi.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, informasi dari Arab Saudi itu sangat penting.
’’Informasi itu harus dijadikan momen untuk mempersiapkan segala kebutuhan. Baik di dalam maupun di luar negeri,’’ katanya di Jakarta kemarin (3/1).
Politikus Golkar itu mengapresiasi keputusan Saudi jika benar-benar mengembalikan kuota haji Indonesia.
Sambil menunggu kabar resmi dari Saudi, Kementerian Agama (Kemenag) bersama panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) mulai menyiapkan pelayanan ibadah calon jemaah haji. Di antaranya, mulai menyusun daftar calon jemaah haji yang berhak berangkat tahun ini.
’’Kemudian juga menyiapkan hotel atau pemondokan di Makkah maupun Madinah,’’ tuturnya.
Kemudian layanan kesehatan, transportasi, dan fasilitas calon jemaah di Arab Saudi lainnya. Bamsoet, begitu dia akrab disapa, menuturkan bahwa penyelenggaraan haji menggunakan kalender Hijriah. Setiap tahun, penanggalan kalender Hijriah maju beberapa hari. Karena itu, waktu pelaksanaan haji 2023 semakin dekat.
Meskipun pandemi Covid-19 di tanah air dan di Saudi cenderung reda, PPIH diminta untuk tetap sosialisasi hidup sehat kepada calon jemaah. Khususnya menjaga protokol kesehatan di tengah kerumunan. Misalnya, disiplin menggunakan masker dan rajin mencuci tangan. Bamsoet menegaskan, meskipun sudah tidak ada pembatasan, protokol kesehatan itu tetap harus disosialisasikan kepada jemaah.
“Kepada para calon jemaah, harap mulai mempersiapkan diri,” katanya. Khususnya menjaga kesehatannya. Setiap calon jemaah memiliki estimasi tahun keberangkatan. Estimasi tersebut bisa digunakan sebagai patokan sementara untuk persiapan keberangkatan.(jpc/fajar)