RAKYATJATENG, MAKASSAR -- Seorang oknum ASN tertangkap bersama empat warga Makassar lainnya
oleh Tim Satresmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulsel. Kelimanya tertangkap lantaran terlibat judi sabung ayam.
Para pelaku adalah Muh Syaiful (52), Kaharuddin (52), Rian (33), HJ Amma (52) dan Reza (36). Nama terakhir merupakan Aparatur Negara Sipil (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
"Kami amankan lima orang pelaku yang melakukan tindak pidana perjudian. Salah satunya adalah ASN di Pemprov Sulsel," kata Kanit Resmob Polda Sulsel, Kompol Dharma Negara, Minggu (27/11).
Hasil interogasi polisi, oknum ASN tersebut mengakui datang menonton dan sesekali memasang taruhan. "Dia mengakui nonton, dia ikut juga taruhan dan harus membayar sekitar Rp 10.000 untuk masuk arena judi sabung ayam," ujar Kompol Dharma.
Pengungkapan kasus itu bermula dari informasi warga terkait tindak pidana perjudian sabung ayam di Jalan Poros Pattene Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Lokasi itu dijadikan lokasi judi sabung ayam sejak dua tahun terakhir. "Kami pun langsung bergerak di lokasi," terangnya.
Sesampai di tempat kejadian perkara (TKP), Tim Resmob Polda Sulsel melihat ratusan penjudi yang tengah beraktivitas. Tak lama kemudian para pelaku lari kocar-kacir.
"Ada sekitar 100 orang di sana. Saat dilakukan penggerebekan mereka lari semua dan kami hanya mendapatkan empat penjudi ayam dan satu orang pengelola," tuturnya.
Dalam penangkapan itu polisi juga menyita uang tunai dan alat yang digunakan untuk taruhan judi sabung ayam. Kemudian, ada 28 unit motor, 15 ekor ayam, enam ponsel, satu lembar papan bertuliskan uang masuk dan duduk Rp 10.000 dan satu lembar seng licin bertuliskan sewa kandang.
Terpisah Dirkrimum Polda Sulsel Kombes Jamaluddin Farti mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan operasi pekat lipu. Sasaran operasi itu ialah pelaku kejahatan jalanan, seperti memiliki busur, geng motor, pemerasan, perjudian, premanisme, dan minuman keras.
"Operasi pekat lipu bertujuan untuk menekan angka kejahatan di wilayah Sulsel agar memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam beraktivitas," kata Kombes Pol Jamaluddin Farti.(jpnn/fajar)