RAKYATJATENG, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyikapi ancaman resesi global dan kesulitan perekonomian 2023 dengan memperkenalkan tepung mocaf dari olahan tanaman singkong.
Ganjar Pranowo mendorong masyarakat di Kabupaten Kebumen agar memproduksi massal tepung mocaf, sehingga dapat bersaing dengan tepung dan beras konvensional lainnya.
Saat mengunjungi warga Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Ganjar Pranowo mendorong masyarakat memanfaatkan tanaman singkong menjadi tepung mocaf.
Hamparan lahan singkong di Kecamatan Karanggayam cukup luas yakni sekitar 28 hektare. Selain itu, ada 626 jenis usaha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 754 orang yang dikenal sebagai penghasil oyek.
Ganjar menjelaskan oyek adalah olahan tepung mocaf yang berpotensi sebagai pendamping beras, sebab dapat dimanfaatkan menjadi olahan pangan lainnya.
"Jadi kalau bicara alternatif, mereka sudah siap. Tapi memang kalau produksi belum tinggi, maka kalau kompetisi dengan makanan-makanan konvensional, tepung atau beras itu kalah, ini harganya masih tinggi," kata Ganjar.
Ganjar mengaku jika berbicara ketahanan pangan, dirinya yakin. "Saya haqul yaqin dari awal kita tidak pernah kesulitan. Kreativitas seperti ini sudah turun temurun dari nenek moyang," imbuh Ganjar.
Ganjar juga tak lupa untuk mempromosikan tepung mocaf Kebumen tersebut agar semakin banyak masyarakat yang mengonsumsi.
Politikus PDIP ini juga menginginkan agar tepung mocaf Kebumen mampu memasuki pasar penjualan yang lebih luas dengan mendaftarkan produk-produknya ke e-katalog.
"Yang masih dalam catatan kami soal packaging, kedua cara memasarkannya. Maka nanti kami akan bantu promokan, mudah-mudahan lebih bagus pengelolaannya. Kalau sudah bagus, izinnya lengkap, kami dorong ke e-katalog lokal agar makin banyak yang membeli," ucap Ganjar.
Selain beras dan oyek, tepung mocaf dari warga Desa Giritirto Kebumen juga mengeluarkan produk olahan lainnya seperti kue kering, kopi hingga brownies yang semuanya berbahan dasar tepung mocaf. (fajar/jpnn)