FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Keriuhan pesta Halloween di Itaewon Korsel yang dipadati ribuan pengunjung berubah menjadi tragedi mengerikan. Gang sempit pun seketika menjadi kamar jenasah darurat.
Tragedi pilu itu terjadi di Itaewon, sebuah distrik hiburan rekreasi di Seoul, Korea Selatan (Korsel). Sebanyak 149 orang dilaporkan meninggal dan ratuan lainnya luka-luka. Perayaan Halloween itu digelar di jalan yang sempit.
Seorang pejabat dari Badan Pemadam Kebakaran Nasional Seoul mengatakan, awalnya ada ratusan ribu pengunjung menghadiri festival Halloween di distrik rekreasi Itaewon. Lantas pada pukul 22.00 waktu setempat, datang gelombang korban luka-luka. Sebelumnya, lusinan orang mengalami serangan jantung.
Pejabat pemadam Badan Kebakaran Nasional Seoul menginformasikan bahwa jumlah korban meninggal diperkirakan akan terus bertambah. Sebab, masih ada puluhan orang masih dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Kamar Jenasah Darurat
Melansir kabar dari Daily Mail, Minggu (30/10), terdapat 25 kantong jenazah yang tergeletak. Umumnya mayat yang dibungkus dalam kantong jenazah itu adalah remaja perempuan berusia 20-an.
Korban meninggal itu diduga akibat berdesak-desakkan dalam kerumunan dan dorong-dorongan di dalam gang sempit dekat Hamilton Hotel. Di sana pada Sabtu malam memang sedang digelar pesta besar.
Polisi mengatakan, lusinan orang di jalanan terpaksa ditolong dengan bantuan alat pompa jantung manual. Tidak sedikit juga ada yang dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Salah seorang warga mengatakan, situasi gang sempit itu seperti makam darurat. Dari foto-foto dan video di media sosial yang beredar, warga terlihat bagitu panik.
Dalam sebuah video, di tengah kerumuman, ada yang berusaha untuk bisa berdiri dan tetap benapas. Petugas berusaha menyelamatkan mereka dengan memberikan bantuan medis.
Saking padatnya pengunjung di gang sempit itu, petugas darurat dan polisi berusaha mengevakuasi korban.
Dilaporkan Reuters, kamar mayat darurat didirikan di sebuah gedung yang berdekatan dengan lokasi kejadian. Mayat kemudian dibawa dengan tandu beroda dan dipindahkan ke fasilitas pemerintah untuk mengidentifikasi para korban.
“Jumlah korban yang tinggi adalah akibat banyak yang terinjak-injak selama acara Halloween, korban masih bisa bertambah,” kata kepala pemadam kebakaran Yongsan Seoul Choi Seong-beom. (jawapos/fajar)