RAKYATJATENG -- Wales kembali akan tampil di Piala Dunia 2022 Qatar. Kali ini, The Dragons datang ke medan laga dengan generasi emas kedua mereka.
Era tahun 1950-an menjadi masa keemasan pertama sepak bola Wales. Artinya, penantian panjang selama 64 tahun mereka lakoni.
Saat itu, negara Britania Raya tersebut diperkuat bintang-bintang seperti Ivor Allchurch, Cliff Jones, Alf Sherwood, Jack Kelsey, Trevor Ford, Ronnie Burgess, Terry Medwin, dan John Charles.
Kendati begitu, jalan mereka menuju panggung besar sepak bola dunia sama sekali tidak mudah. Bahkan, Wales membuat debut Piala Dunia pada edisi 1958 di Swedia dengan sedikit keberuntungan.
Finis kedua di bawah Cekoslowakia di Grup 4 kualifikasi, Wales yang kala itu dilatih Jimmy Murphy tampaknya sudah gagal lolos. Namun, politik Timur Tengah yang memanas membuat harapan mereka hidup kembali.
Menyusul krisis Suez, Mesir, dan Sudan menolak bermain melawan Israel di putaran kedua kualifikasi zona Asia/Afrika. Pada saat bersamaan, Indonesia bersikeras bertemu Israel di tempat netral yang kemudian tidak dikabulkan. FIFA pun menyatakan Israel sebagai pemenang grup mereka.
Karena FIFA tidak ingin satu tim lolos ke putaran final Piala Dunia tanpa memainkan pertandingan, FIFA lantas mengatur pertandingan play-off antar-konfederasi: AFC/CAF versus runner-up dari salah satu Grup UEFA/CONMEBOL/CCCF/NAFC dengan format kandang-tandang.
Saat itu, juara Piala Dunia dua kali Uruguay mengundurkan diri. Sementara Irlandia Utara dan Italia masih memiliki satu pertandingan yang belum mereka mainkan. Itu membuat ketiganya tersingkir.
Belgia, Bulgaria, Wales, Belanda, Polandia, Rumania, Spanyol, Peru, Bolivia, dan Kosta Rika, kemudian diundi untuk menjadi lawan Israel. Belgia yang ditarik keluar terlebih dahulu dalam drawing ternyata menolak berpartisipasi.
Wales yang saat itu berstatus runner-up Grup 4 UEFA kemudian terpilih sebagai lawan Israel. Pada laga play-off, Wales menang 2-0 di Ramat Gan Stadium dan Ninian Park sehingga mereka lolos Piala Dunia dengan agregat 4-0.
Dengan pemain-pemain bintang mereka, Wales memanfaatkan tiket dadakan itu dengan baik. Di tiga pertandingan grup menghadapi Hongaria, Meksiko, dan tuan rumah Swedia, mereka bermain imbang.
Alf Sherwood sekali lagi harus memainkan laga play-off yang akhirnya mampu mengalahkan Hongaria dengan skor 2-1 dan lolos perempat final untuk menantang Brasil. Pada akhirnya, Pele yang saat itu berusia 17 tahun mencetak gol internasional pertamanya untuk memastikan Wales tersingkir dengan skor 0-1.
Tiket “dadakan” mereka saat itu seolah menjadi kutukan bagi Tim Naga. Di 15 edisi Piala Dunia selanjutnya, mereka selalu gagal di babak kualifikasi. Hingga akhirnya, generasi emas kedua Wales muncul sebagai pahlawan dan mengakhiri penantian panjang negara berpendudukan 3 juta tersebut.
Diperkuat bintang-bintang seperti Gareth Bale, Aaron Ramsey, Joe Allen, Ben Davies, Neco Williams, Rhys Norrington-Davies, Danny Ward, Ethan Ampadu, Daniel James, hingga Kieffer Moore, mereka mampu finis sebagai runner up Grup E. Dengan poin 15, mereka hanya kalah sekali dari Belgia.
Saat ini, di ranking FIFA, Wales bertengger di posisi 19. Sebagai salah satu runner up terbaik, tim asuhan Robert Page mendapat jatah play-off. Usai menang 2-1 melawan Austria di semifinal Path A, gol semata wayang Gareth Bale di Cardiff City Stadium Juni lalu memastikan Wales unggul 1-0 atas Ukraina yang sekaligus mengantar mereka ke putaran final Piala Dunia 2022.
Meski tidak masuk dalam daftar unggulan, Robert Page yang dalam perjalanan Wales menuju Qatar menggantikan Ryan Giggs yang tersandung kasus KDRT menegaskan mereka siap bertarung dengan para raksasa sepak bola dunia.
"Saya tidak sabar untuk tantangan yang akan datang dimulai dengan Piala Dunia pertama kami dalam 64 tahun. Ini adalah waktu yang menyenangkan bagi sepak bola Wales dan saya harap kami dapat membuat negara ini bangga pada November,” kata sang pelatih dikutip dari BBC.
Presiden Asosiasi Sepak Bola Wales (FAW) Steve Williams menggemakan optimisme senada meski Page akan jadi pelatih paling minim pengalaman di Qatar. "Piala Dunia adalah kesempatan sempurna untuk menunjukkan Wales di panggung dunia, dan saya yakin Rob adalah orang terbaik untuk peran itu," tegasnya.
Terlepas dari optimisme itu, Wales sedikit dibayangi kekhawatiran cedera. Bale yang sukses memimpin negaranya lolos ke semifinal Piala Eropa 2016 saat ini masih cedera dan absen membela Los Angeles FC, akhir pekan ini. Masalah sama juga mengganggu Aaron Ramsey di Nice.
Selain kekhawatiran akan cedera, persiapan Wales menuju Qatar juga tidak meyakinkan. Mereka hanya menang atas Austria dan Ukraina. Selebihnya, Wales imbang dua kali dan kalah lima kali sepanjang 2022.
Lima kekalahan di UEFA Nations League 2022/2023 menghadapi Belgia, Polandia, serta Belanda membuat mereka terdegradasi. Namun, Page menegaskan hasil buruk itu tak mengganggu mereka. “Degradasi tidak akan merusak kepercayaan diri Wales untuk Piala Dunia,” tegas Page kepada The Independen.
Wales sendiri akan bergabung di Grup B bersama Inggris, Amerika Serikat, dan Iran. Di laga perdana, The Dragons akan berduel dengan Amerika Serikat. Setelah itu, mereka akan ditantang Iran sebelum menghadapi unggulan Grup B, Inggris yang akan jadi derbi Britania. (fajar)