RAKYATJATENG, JAKARTA -- Pelaku pembunuhan yang tersenyum saat membawa mayat korbannya ke dalam lift memiliki trauma masa lalu yang kelam. Pria yang tega menghabisi nyawa perempuan bernama Ade Yunia Rizabani Paembonan itu mengaku kerap dipukul oleh orang tuanya semasa hidup.
Christian Rudolf Tobing merupakan lulusan sekolah Teologi Filsafat di Jakarta pada 2015 lalu. Ia sempat menjadi pendeta muda di Bogor antara Maret hingga Juli 2022.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengungkap pengakuan pelaku yang memiliki trauma masa kecil. Christian Rudolf Tobing mengaku kerap dipukuli orang tuanya.
“Pelaku sering dipukuli almarhum orang tua dan punya emosi yang meledak-meledak,” beber AKBP Indra di Polda Metro Jaya, Jumat (21/10/2022).
Hanya saja, AKBP Indrawienny Panjiyoga belum menjelaskan korelasi antara trauma masa lalu yang kerap menerima kekerasan dari orang tua dengan aksi kriminal membunuh Ade Yunia Rizabani Paembonan (36).
Meski sering dipukul orang tuanya, Christian Rudolf Tobing sempat mengenyam pendidikan setingkat SMA di Amerika Serikat. Christian Rudolf Tobing juga sempat menjadi jemaat dan pemuda di gereja Pendeta Gilbert Lumoindong di Kelapa Gading antara tahun 2009-2012.
Namun Pendeta Gilbert mengaku sejak 2012 lalu tak lagi melihat Rudolf di gereja di Kelapa Gading ini.
AKBP Indrawienny juga mengungkap tersangka sempat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Amerika Serikat. Hanya saja, dia belum sempat lulus.
Christian Rudolf Tobing dideportasi karena melanggar aturan visa dengan bekerja secara penuh waktu atau full time di Amerika Serikat. Dia kemudian kembali ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Teologi di Indonesia dan lulus tahun 2015. (fajar)