WONOSOBO, RAKYATJATENG - Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Jateng bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Wonosobo, Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonosobo dan Dinkes Kabupaten Boyolali, kembali menyelenggarakan vaksinasi massal terhadap pelajar, santri dan masyarakat secara door to door.
Vaksinasi ini merupakan bentuk dukungan BIN terhadap upaya pemerintah mewujudkan kekebalan komunal/herd immunity pada akhir 2021.
Menurut Kabag Ops BIN Daerah Jawa Tengah, Wara Winahya, sebanyak 9.000 dosis vaksin disiapkan oleh Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Jateng pada hari ini.
Jumlah tersebut untuk pelaksanaan vaksinasi di 8 titik lokasi di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Wonosobo. Di Wonosobo vaksinasi terhadap pelajar santri dilaksanakan di Ponpes Al Mubarok, Manggisan, Kececamatan Mojotengah.
Sementara vaksinasi door to door dilaksanakan pada 4 titik di Kabupaten Wonosobo, dan 3 titik di Kabupaten Boyolali.
Di Kabupaten Wonosobo meliputi, Desa Sitiharjo, Desa Mlandi Kecamatan Garung dan di Kecamatan Watumalang adalah Desa Krinjing serta Desa Wonokampir. Sementara di Kabupaten Boyolali, dilaksanakan di Desa Urut Sewu Kecamatan Ampel, Desa Sempu Kecamatan Andong dan Kececamatan Selo yang meliputi Desa Samiran, Desa Jrakah serta Desa Ngelencoh.
Menurutnya, capaian vaksinasi Kabupaten Boyolali per 21 November 2021 sangat baik, mencapai 78,95%, jauh di atas rata-rata provinsi sebesar 68,54%.
Namun untuk Kabupaten Wonosobo masih di bawah rata-rata provinsi, baru mencapai 54,34%, sehingga adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu kabupaten/kota dalam percepatan vaksinasi covid-19.
"Capaian di atas 70% di Kabupaten Boyolali maka tingkat partisipasi di sentra vaksinasi mulai turun sehingga sangat tepat dilakukan vaksinasi secara door to door hingga tingkat desa," jelas Wara saat pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Al Mubarok Wonosobo.
Terpisah, Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., mengemukakan bahwa vaksinasi pelajar dan santri dilaksanakan dalam upaya mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dan menekan terjadinya cluster pelajar.
Sementara, vaksinasi door to door pertama kali untuk membantu masyarakat mengakses vaksin, disamping itu sistem door to door juga terbukti mampu meningkatkan partisipasi masyarakat mengikuti vaksinasi.
Menurutnya, semakin tingginya persentase capaian suatu wilayah maka tingkat partisipasi disentra vaksinasi mulai menurun. Pola jemput bola seperti ini, hingga tingkat Desa, RW bahkan RT atau konsep door to door dinilai efektif untuk menyisir peserta vaksin utamanya lansia dan masyarakat umum yang belum tervaksin.
Dalam pelaksanaannya, petugas kesehatan akan didampingi anggota BINDA Jateng menyisir gang-gang sempit. Mereka mendatangi rumah-rumah warga yang akan divaksin.
"Petugas terlebih dahulu melakukan screening terhadap peserta vaksin dan jika memenuhi persyaratan maka dilakukan vaksinasi di kediaman warga," bebernya.
Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menghadapi pandemi covid-19, disamping tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pembatasan aktivitas juga perlu dilakukan terlebih menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
"Binda menghimbau masyarakat untuk menahan diri, tidak melakukan aktivitas di luar rumah dan menimbulkan kerumunan, meskipun telah divaksin. Harapan Binda dengan adanya vaksinasi ini kegiatan belajar siswa dan aktivitas masyarakat di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Boyolali dapat kembali normal seperti sediakala," harapnya. (Sen)