SEMARANG, RAKYATJATENG - Smartfren menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan yang bergerak di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Group 42 (G42).
Selain itu, juga menggandeng mitra lokal asal Indonesia, PT Amara Padma Sehati (APS) sebagai salah satu rekanan yang memiliki kekuatan dalam ekosistem bisnis dan teknologi untuk menyelenggarakan pusat data berkapasitas 1000 MegaWatt (MW) di Indonesia.
Chairman & CEO Sinar Mas Telecommunications & Technology, Franky Oesman Widjaja mengatakan, Smartfren memahami pentingnya pusat data sebagai tulang punggung perkembangan industri digital di Indonesia.
"Kami optimis, kerja sama ini akan mewujudkan pembangunan pusat data di tanah air dan menjaga kedaulatan data nasional yang sedang dilakukan Pemerintah Indonesia. Berkembangnya pusat data ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, juga memacu inovasi sektor industri 4.0 di tanah air," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (8/11/2021).
G42 dan Etisalat belum lama ini melakukan penggabungan bisnis pusat data untuk menciptakan penyedia pusat data terbesar di UEA dengan kapasitas sekitar 300 MW yang sekarang masih dalam proses pembangunan.
"Dengan kemampuan kami dalam hal Cloud Computing, kami di G42 senang dan siap bekerja sama dengan Smartfren serta mitranya untuk mendukung pengembangan strategis infrastruktur digital Indonesia sesuai dengan standar internasional tertinggi untuk desain fasilitas, operasi, serta privasi dan keamanan data," tutur CEO G42, Peng Xiao.
Smartfren dan perusahaan afiliasinya Moratel yang bergerak di penyedia konektivitas berbasis fiber optik akan berkolaborasi dengan APS dan G42 yang akan berperan sebagai mitra strategis.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan, keamanan dan kedaulatan data nasional.
Pertukaran dokumen perjanjian tersebut dilakukan antara Chairman dan CEO Sinar Mas Telecommunication and Technology Franky Oesman Widjaja dan CEO G42 Peng Xiao dan disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri UEA dan Ruler of Dubai, HH Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum di sela-sela Expo Dubai, Kamis (4/11).
Saat ini, kebutuhan pusat data di Indonesia berkembang pesat. Pembangunan infrastruktur pusat data di dalam negeri yang memadai menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan, salah satunya untuk mendukung pengembangan ekonomi digital, menciptakan lapangan kerja yang besar dibidang digitalisasi dan industri 4.0.
"Hal ini merupakan kunci perwujudan ketahanan, keamanan dan kedaulatan data nasional menuju ekonomi digital Indonesia," tambah Franky. (Sen)