SEMARANG, RAKTYATJATENG - Pondok Pesantren (Ponpes) Santri Ndalan (Sandal) Nusantara Kota Semarang, Jawa Tengah, merancang pesantren berbasis digital. Mulai pembelajaran santri hingga menyebarkan syiar Islam ke kalangan milenial serba digital.
Hal itu diungkapkan pengurus dan pembina saat pemaparan program Ponpes Santri Ndalan Nusantara.
Ketua Umum Sandal, Habibbul Ahmad mengatakan, adanya kemajuan teknologi saat ini sehingga pesantren bisa memanfaatkan pembelajaran keahlakan dan keagamaan. Hal itu penting dalam menerapkan pesantren berbasis digital kepada generasi milenial.
"Sangat bagus diterapkan di generasi milenial yaitu media sosial menjadi utama sehingga kegiatan-kegiatan kami pun dalam hal syiarnya menggunakan media sosial yang sudah kami bentuk," kata Habibbul Ahmad usai pemaparan program dan temu Pembina Yayasan Sandal Nusantara, Minggu (6/11/2021).
Ia menuturkan, ponpesnya sudah memiliki tim media khusus untuk keperluan menyebarkan syiar kepada generasi milenial melalui media sosial Santri Ndalan. Tak hanya itu saja, Habibbul mengungkapkan ponpesnya akan menerapkan pembuatan apilikasi untuk pembelajaran keagamaan para santri.
"Kami memiliki tim media di Sandal sendiri. Ada rencana penerapan aplikasi dengan sistem yang tepat untuk wadah syiar," tuturnya.
Ia berharap, kemajuan teknologi tersebut para santri bisa ikut bagian dari NKRI dalam membangun jiwa aklakul karimah. Habbibul sangat mendukung adanya rencana kebijakan penerapan pesantren berbasis digital.
"Kami selalu bersinergi dengan pemerintah terkait pesantren berbasis digital," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan, penerapan pesantren berbasis digital sangat setuju dan penting untuk generasi milenial.
"Setuju karena kedepan generasi millenial harus dibekali akhlak, keagamaan dan lain sebagainya. Apalagi mereka sangat mengertj di media sosial. Saya kira perlu," ucap Iswar Aminuddin sekaligus pembina Sandal Nusantara.
Saat ditanya kapan penerapan pesantren berbasis digital itu, ia menuturkan bahwa ide gagasan ini baru pandangan pribadinya mengenai perkembangan zaman saat ini. Sehingga ketika ingin menerapkan, Iswar akan kembalikan kepada pengurus Sandal itu sendiri.
"Ini saya hanya pandangan pribadi bukan kebijakan pemerintah. Jika akan terapkan saya kembalikan ke pengurus," paparnya. (Sen)