41 Siswa dan Enam Guru Terpapar Covid-19, PTM Lima SD di Solo Distop

  • Bagikan

SOLO, RAKYATJATENG – Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas lima SD di Kota Solo terpaksa distop sementara setelah 41 siswa dan enam guru positif Covid-19. Temuan ini merupakan hasil tracing di sejumlah sekolah dari dinas kesehatan (dinkes) setempat.

Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Kota Surakarta Ahyani mengatakan, temuan kasus pada sejumlah pelajar atau tenaga pendidikan itu terdeteksi ketika Kota Solo ditunjuk sebagai lokasi untuk evaluasi pelaksanaan PTM terbatas oleh Kementerian Kesehatan.

Siswa dari 29 sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA/SMK, MTs/MAN menjadi sasaran tes acak swab PCR. Hasilnya ditemukan kasus positif.

“Di SD Kristen Manahan ada empat siswa, SDN Mangkubumen Kidul satu siswa, SDN Danukusuman dua siswa, SD Al Islam 2 Jamsaren satu siswa, dan SDN Semanggi Lor ada dua siswa. Setelah itu kami menghentikan sementara kegiatan PTM di lima sekolah itu,” beber Ahyani dalam jumpa pers di balai kota, kemarin (18/10).

Atas temuan kasus aktif itu, pemkot melakukan tes tracing secara masif di masing-masing sekolah. Dari tracing itu ditemukan adanya tambahan kasus aktif lainnya di masing-masing sekolah yang menjadi sasaran tracing kontak dekat dan kontak erat.

“Dari kelima sekolah dasar itu ditemukan ada 41 pelajar dan enam guru yang positif Covid-19,” ujarnya.

Rinciannya, 27 siswa dan lima guru dari SD Kristen Manahan, satu siswa SDN Mangkubumen Kidul, 10 siswa dan satu guru SDN Danukusuman, satu siswa SD Al Islam 2 Jamsaren dan dua siswa SDN Semanggi Lor.

“Khusus SD Kristen Manahan dan SDN Danukusuman, PTM akan digantikan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama sebulan. Sedangkan tiga sekolah lain PJJ selama dua minggu. Keputusan meniadakan PTM ini untuk menekan potensi penyebaran virus Covid di setiap sekolah,” terang Ahyani.

Untuk penanganan pelajar maupun guru terpapar virus Covid-19, Pemkot menerapkan sistem karantina. Selain itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan satgas penanganan Covid-19 kabupaten sekitar. Sebab, sejumlah pelajar dan guru yang terkonfirmasi positif itu ada yang berasal dari Sukoharjo, Klaten, dan Karanganyar.

Sementara untuk pelajar dan guru yang berdomisili di Kota Solo, Pemkot akan memastikan kelayakan tempat tinggal masing-masing untuk difungsikan sebagai lokasi karantina mandiri.

“Hingga kini siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kondisi sehat. Kami selalu mengecek kondisi mereka melalui petugas puskesmas terdekat dengan tempat tinggal mereka. Kalau nanti rumahnya tidak memadai (tidak layak untuk isolasi mandiri) akan kami rujuk ke lokasi isolasi terpusat di Donohudan,” jelas dia.

Kepala Dinkes Kota Surakarta Siti Wahyuningsih menambahkan, tracing lanjutan terhadap siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan terus dilakukan dengan konsentrasi pemuh di lingkungan sekitar tempat tinggal.

“Tracing di sekolah sudah selesai. Semua yang terlibat PTM sudah kami swab. Untuk pelacakan kontak erat maupun kontak dekat siswa dan guru di luar Solo kami koordinasikan dengan daerah asal,” terang dia. (ves/ian/bun/dam/JPC)

  • Bagikan