SEMARANG, RAKYATJATENG - Seorang pengendara dapat dikatakan mahir bila berhasil menguasai dan mengontrol kendaraannya untuk menjaga keseimbangan, pengereman, gas, dan bermanuver. Bisa dikatakan, kunci utama yang mutlak harus dikuasai oleh pengendara adalah kemampuan menjaga keseimbangan.
Penguasaan gas juga perlu diperhatikan karena berfungsi untuk mengatur kebutuhan tenaga dan kecepatan putar dari mesin ke roda. Begitu pula dengan bermanuver sebagai aksi mengendalikan arah serta pergerakan sepeda motor. Terakhir teknik mengerem untuk menurunkan laju kendaraan dengan terkendali.
Membahas lebih dalam, ternyata rem memiliki peran penting karena berfungsi menjaga keseimbangan, mengendalikan kecepatan saat menghadapi belokan atau akan menikung, pengereman untuk berhenti, dan untuk melakukan pengereman keras.
Teknik berkendara untuk menjaga keseimbangan dan mengendalikan kecepatan cukup menggunakan rem belakang. Sedangkan rem depan harus digunakan jika waktu dan jarak pengereman yang dibutuhkan lebih pendek.
Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng, Oke Desiyanto mengatakan bahwa sangat perlu diperhatikan, saat kondisi pengereman untuk berhenti dan kondisi pengereman yang keras, harus dilakukan rem bersamaan belakang dan depan dengan gaya pengereman yang lebih kuat diroda depan.
"Sebab suspensi depan akan mengalami penambahan bobot sehingga motor akan cenderung menukik (dive) karena dorongan dari badan motor, bobot pengendara, dan gaya inersia dimana beban tersebut akan menuju ke ban depan melalui suspensi depan," ujar Oke dalam keterangan tertulis, Senin (18/10).
Kondisi tersebut akan membuat suspensi depan mengalami stress atau tekanan kuat akibat beban bertambah yang mengakibatkan suspensi depan memendek. Posisi motor pun semakin menukik, sehingga pengendara harus mengeluarkan tenaga dan konsentrasi tambahan untuk menjaga tubuh tetap tidak bergeser dan mencegah stang bergoyang yang membuat hilangnya keseimbangan atau bahkan terjatuh.
Suspensi Showa jenis Separate Function Front Fork Big Piston (SFF-BP) dengan Piston Besar mampu menahan tekanan besar mendadak, sehingga membuat motor mampu menjaga keseimbangan pengendaranya saat melakukan pengereman keras. Suspensi jenis ini mampu menahan bagian depan motor tidak terlalu menukik.
Walau begitu, peredaman dari motor akan tetap responsif dan mampu menyesuaikan pada jalanan yang rusak. Sehingga akan terasa minimnya getaran saat kecepatan tinggi. Suspensi ini sangat cocok dan special jika dipasangkan pada motor yang berkecepatan dan sesuai dengan kondisi perkotaan yang frekuensi jumlah pengeremannya cukup tinggi.
Teknologi ahli SFF-BP ini telah Honda aplikasikan ke motor CBR150R dan CB150R dalam upaya meningkatkan teknologi perangkat keselamatan berkendara agar lebih menyenangkan dikendarai.
"Honda telah membuktikan bahwa selalu konsisten melengkapi fitur keselamatan yang optimal untuk mendukung keselamatan berkendara. Tentunya, hal ini sangat sesuai dengan kampanye #Cari_Aman yang selalu digencarkan dalam rangka edukasi ke masyarakat," tutup Oke. (Sen)