Tiba di Ternate, Ganjar Dapat Sambutan Meriah: Beliau Bapak Kita

  • Bagikan

TERNATE, RAKYATJATENG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendapat sambutan hangat dan meriah saat tiba di Bandara Babullah, Jumat (15/10). Dari pertunjukan kesenian hingga prosesi adat dihadirkan untuk memberi penghormatan kepada Ganjar dan rombongan.

Kedatangan Ganjar di Ternate dalam rangka mendampingi kafilah Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Jawa Tengah yang akan tampil di STQ Nasional ke XXVI Maluku Utara. Tak disangka, ternyata Ganjar juga mendapat sambutan yang begitu hangat, penuh dengan suasana kerukunan.

Tampak warga suku Ternate menyuguhkan Tari Cakalele. Sebuah tarian perlambang keberanian yang dipersembahkan untuk tamu kehormatan. Bahkan, mereka juga melakukan prosesi adat keselamatan dan keberkahan.

“Sebuah kehormatan Pak Ganjar tiba di sini. Semoga membawa berkah bagi warga Ternate dan membawa kebaikan untuk beliau,” kata Nur Adiansyah, salah seorang peserta prosesi adat Ternate.

Tak mau ketinggalan, warga setempat yang bersuku Jawa juga ikut tampil. Bagi mereka yang sudah puluhan tahun menetap di Ternate, jadi sebuah kebanggaan bisa bertemu dengan salah satu tokoh dari kampung halaman mereka.

“Sangat bahagia. Beliau ini kan bapak kita. Luar biasa rasanya,” kata Bagyo Widodo, salah satu tetua Kerukunan Keluarga Persaudaraan Jawa (KKPJ) Ternate.

Menurut Bagyo, penyambutan yang diberikan warga Ternate kepada Ganjar ini adalah simbol persatuan yang semakin kuat antara suku Jawa dan Ternate, meski kenyataannya selama puluhan tahun mereka sudah hidup damai berdampingan.

“Kami warga Jawa yang di sini mengajarkan warga asli sini tentang gamelan, tembang-tembang Jawa dan tarian. Sebaliknya, anak-anak kami juga belajar adat dan kesenian Suku Ternate,” katanya.

Bagyo menuturkan, karena kedekatan itu, kelompok masyarakat Jawa yang ada di Ternate banyak turut berkontribusi dalam kehidupan sosial kesehatan di sini. Dari pemberian wakaf, membangun masjid sampai memberi sumbangan ambulans.

Sementara itu, Ganjar yang datang bersama istrinya, Siti Atikoh tidak menyangka bakal mendapat sambutan semeriah itu.

“Yang penting semua rukun. Untuk saudara-saudaraku dari Jawa, ingat di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Sebisa-bisanya harus memberi manfaat di manapun berada,” papar Ganjar. (bay/ria/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version