Hebat! Guru Honorer di Demak Berkebun Jambu Citra Hingga Panen Ratusan Juta

  • Bagikan
Sigit Sugito, pemilik kebun jambu dengan untung ratusan juta sedang merawat buah jambu citra di kebunnya. (Istimewa via Jawa Pos Radar Semarang)

DEMAK, RAKYATJATENG – Usaha keras yang dilakukan oleh Sigit Sugito dalam meningkatkan taraf perekonomiannya patut diteladani dan diapresiasi. Sigit Sugito merupakan warga Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Dirinya tak mau pasrah dengan keadaan yang mana ia hanya mendapatkan upah kecil sebagai guru honorer. Sigit kemudian memutar otak dan melakukan usaha lain yakni berkebun jambu citra. Hasil dari perkebunan jambu citranya ini akhirnya meningkatkan perekonomiannya.

Dengan menanam 40 batang pohon, empat tahun kemudian bisa memanen jambu yang telah menjadi ikon Kota Demak tersebut. Setidaknya, Sigit bisa meraup untung Rp 120 juta per tahun. Dengan pola pengaturan pohon yang ditanam itu, Sigit bisa melakukan panen setahun minimal empat kali.

“Alhamdulilah, hasilnya bisa untuk menyekolahkan anak-anak. Membangun rumah, beli mobil dan kebutuhan hidup lainnya,” ujar Sigit yang berencana melanjutkan kuliah Pasca Sarjana (S2) ini.

Menurutnya, sistem panen secara berkelanjutan seperti itu, harga jambu bisa terkatrol naik. Sebab, tidak semua pekebun jambu bisa panen seperti kebunnya. “Yang lain tidak panen, kita bisa panen,” katanya.

Harga jambu citra saat bagus bisa mencapai Rp 18 ribu per kilogram. Satu pohon jambu bisa menghasilkan setidaknya Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

“Yang penting, perawatan tidak boleh sembarangan. Air untuk penyiraman harus tersedia secara baik. Buah juga dibungkus dengan baik saat masih di pohon,” ujar guru honorer di SMPN 2 Demak ini.

Jambu citra miliknya banyak dipasarkan ke berbagai kota besar. Seperti, Jakarta, Surabaya dan lainnya. “Ya, kalau dihitung sih enak menjadi pekebun jambu seperti ini. Hasilnya lebih besar,” ujarnya.

Namun ia tak menampik, menjadi guru adalah tugas mulia. Ia bisa mengamalkan ilmu yang dipelajari.

“Saya menikmati proses ini. Walau gaji kecil, kita punya angan-angan tinggi, sehingga ada jalan keluar berupa berkebun jambu citra,” kata pria yang tetap bangga bisa menjadi guru dan aktif di kegiatan pramuka ini. (ks/jpr/top/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version