Pasar Tangen Sragen Dibangun Tahun 2023, Ditaksir Telan Rp15 Miliar

  • Bagikan
PRIORITAS DIBANGUN: Bupati Yuni meninjau lokasi Pasar Janglot Tangen yang terbakar beberapa waktu lalu. (AHMAD KHAIRUDIN/RADAR SOLO)

SRAGEN, RAKYATJATENG – Pemerintah Kabupaten Sragen bakal memprioritaskan pembangunan Pasar Tangen yang terbakar beberapa waktu lalu. Namun pelaksanaannya paling cepat pada 2023 mendatang. Anggarannya ditaksir mencapai Rp 15 miliar.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati meninjau kondisi Pasar Janglot Tangen kemarin (5/10).

Bupati menyampaikan, para pedagang pada dasarnya ingin pasar segera dibangun dan dilakukan penataan. Mereka ingin pasar ditata dan mengakomodasi para pedagang di terminal Tangen.

”Pedagang ingin dibangunkan baru secara menyeluruh, tidak hanya yang bagian terbakar. Kalau dibangunkan tidak bisa segera, proses penganggaran tidak bisa sakdeg saknyet (secara langsung),” ujar bupati, saat meninjau pasar.

Yuni, sapaan akrab bupati, mengakui Pasar Tangen sebelumnya bukan masuk prioritas. Baik dianggarkan melalui dana alokasi khusus (DAK) maupun APBD Sragen. Namun setelah melihat kondisinya pascakebakaran, skala prioritasnya meningkat.

”Saya kira setelah melihat keadaan bisa menjadi skala prioritas seperti Pasar Gemolong,” ujarnya.

Selain pasar Janglot Tangen ini, anggaran juga akan dibuat untuk sentra kios di Tangen yang saat ini kondisinya mangkrak. Untuk itu dibuat DED terlebih dulu, paling cepat 2023 bisa dibangun.

”Melihat ini anggaran Rp 10-15 miliar mungkin cukup. Agar pedagang yang berjualan di terminal bisa dimasukkan juga. Untuk terminal kembalikan sesuai fungsinya,” terang Bupati.

Yuni juga menerima masukan adanya pasar di Terminal Tangen yang dikeluhkan pedagang pasar Tangen. Pihaknya akan mempertemukan antara dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag), dinas perhubungan (Dishub) dan satpol PP.

”Ada penarikan retribusi lebih besar daripada pasar di dalam. Ini menimbulkan pertanyaan retribusi ini masuk PAD atau tidak. Kami buat forum dulu untuk membahas ini,” ujarnya.

Sementara untuk pedagang korban kebakaran, akan dibangunkan los darurat. Kebutuhan untuk 57 pedagang dirasa tidak terlalu besar biayanya.

”Untuk sementara kami siapkan untuk 57 pedagang, bangunan los darurat. Dananya masih kita hitung,” terangnya. (din/adi/dam/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version