Cegah Klaster PTM, Satgas Covid-19 Klaten Sebar Tim Awasi Prokes

  • Bagikan

BERI EDUKASI: Bupati Klaten Sri Mulyani menggelar sidak penerapan protokol kesehatan di SMP N 6 Klaten, Selasa (28/9) kemarin. (ANGGA PURENDA/RADAR SOLO)

KLATEN, RAKYATJATENG – Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Klaten menyebar lima tim untuk mengawasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah. Hal itu untuk mencegah munculnya klaster baru.

Salah satu tim dipimpin langsung Bupati Klaten Sri Mulyani saat sidak di SMP N 6 Klaten, kemarin (28/9). Bupati juga didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Wardani Sugiyanto.

”Kami terjunkan lima tim di setiap wilayah di Klaten. Tim ini melakukan sidak di SD dan SMP. Sejauh ini pelaksanaannya sesuai dengan prokes (protokol kesehatan),” ucap bupati usai sidak.

Lebih lanjut Mulyani menjelaskan, sekolah telah menerapkan skrining sejak awal siswa hendak masuk ke ruangan kelas. Mulai dari kewajiban menggunakan masker, pengukuran suhu tubuh hingga cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. Tempat duduk antar siswa pun sudah diatur jarak.

”Kenapa saya melakukan sidak ini karena klaster PTM terbatas telah mendominasi di Jawa Tengah. Saya dengan jajaran ingin melihat secara langsung pelaksanaan PTM terbatas di Klaten. Ternyata sudah sesuai dengan prokes, seperti hanya 50 persen dari kapasitas dan hanya tiga kali dalam seminggu untuk PTM terbatas,” ucapnya.

Bupati mengungkapkan, sampai saat ini di Klaten belum ada klaster PTM terbatas. Meski begitu berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasinya. Salah satunya selama satu minggu ini, pihaknya akan memfokuskan vaksinasi dengan sasaran para pelajar dari alokasi Polres Klaten dan Kodim 0723/Klaten.

”Untuk capaian vaksinasi kami sudah sekitar 55 persen. Klaten menjadi peringkat kelima di Jawa Tengah. Untuk tingkat kabupaten paling tinggi di Jawa Tengah karena untuk peringkat 1 hingga 4 soalnya kota dengan penduduknya lebih sedikit,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala SMP N 6 Klaten Eguh Setyo Surono menjelaskan, terkait penerapan prokes selama PTM terbatas seperti kapasitas setiap kelas hanya 50 persen saja. Hal ini menjadikan rata-rata setiap kelas hanya diisi 16 siswa saja.

”Untuk pembagiannya diawali dari siswa absen 1-16 terlebih dahulu. Kemudian pada hari berikutnya yang masuk adalah siswa dengan absen 17-32. Sementara ini untuk evaluasi pelaksanaan PTM terbatas berjalan lancar,” ucapnya. (ren/adi/dam/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version