SOLO, RAKYATJATENG – Minim sumber daya alam, namun Pemkot Surakarta kaya ide untuk mendongrak kunjungan wisatawan. Di antaranya menggunakan mobil listrik bergaya klasik sebagai tranportasi wisata.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming mengatakan, mobil listrik bergaya klasik itu merupakan hibah dari Tahir Foundation yang sebelumnya juga memberikan satu armada bus tingkat beberapa tahun sebelumnya.
Empat dari delapan unit mobil listrik telah tiba di balai kota. “Sampai di Solo kemarin pagi (Minggu, 26/9). Ini diparkir di balai kota,” terang Gibran, Senin (27/9).
Gaya retro mobil listrik dengan sentuhan desain mirip Lacia Lamda (1922) atau Cadillac V-16 (1930) itu membuat armada ini tampil makin nyentrik. Diharapkan, para wisatawan makin tertarik.
Armada berkapasitas sepuluh penumpang dengan satu sopir itu bakal dimanfaatkan untuk tur ke kampung-kampung wisata di Kota Solo. Seperti Kampung Batik, Kampung Permata, dan kampung-kampung kerajinan dan wisata lainnya.
“Mobil ini untuk rute pendek. Nanti biar dinas perhubungan yang menentukan rutenya. Ramah lingkungan dan bisa masuk ke gang-gang sempit. Untuk sementara ini mungkin maksimal baru bisa enam penumpang,” kata wali kota.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta Hari Prihatno mengatakan, kendaraan listrik bergaya klasik melengkapi layanan jasa perjalanan wisata yang selama ini diberikan melalui layanan bus tingkat Werkudoro dan kereta uap Jaladara. “Mobil listrik ini bisa jadi pilihan baru,” ucapnya.
Dishub telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) untuk menentukan rute dan model layanan pariwisata yang dijalani mobil listrik tersebut.
Rencananya, fasilitas tersebut diluncurkan awal Oktober. “Layanannya untuk jarak pendek. Sistemnya beli tiket seperti bus tingkat maupun Jaladara,” tutur Hari. (ves/wa/dam/JPC)