Pasar Janglot Sragen Terbakar, Puluhan Pedagang Kehilangan Los dan Kios

  • Bagikan
Pedagang Pasar Janglot Tangen berupaya menyelamatkan barang dagangan mereka dari kebakaran. (AHMAD K/RADAR SOLO)

Pedagang Pasar Janglot Tangen berupaya menyelamatkan barang dagangan mereka dari kebakaran. (AHMAD K/RADAR SOLO)

SRAGEN, RAKYATJATENG – Kebakaran hebat melanda Pasar Janglot, Kecamatan Tangen, Kabuapten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (25/9/2021) malam. Besarnya kebakaran membuat api baru dapat dipadamkan menjelang Subuh. Beruntung, tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut.

Informasi yang dihimpun, kebakaran di Pasar Janglot Tangen Sragen ini terjadi sekitar pukul 23.30. Awalnya, pada sore hingga malam hari lokasi diguyur hujan lebat dan ada pemadaman listrik.

Kemudian listrik menyala kembali pukul 23.30. Bersamaan itu muncul kobaran api dari salah satu los pasar. Api diduga berasal dari korsleting listrik.

Selanjutnya, api semakin membesar dan merembet ke beberapa los dan kios. Api baru bisa dikendalikan pada Minggu (26/9) pukul 03.15.

Kerugian sementara, tercatat empat los dan tiga kios untuk 43 pedagang terimbas kebakaran. Untuk nilai kerugian, saat ini baru dalam proses penghitungan.

Sunardi, 54, warga Brakbunder RT 10, Katelan Tangen mengaku, saat lewat melihat kepulan asap di Pasar Janglot, Tangen. Saat didekati, ternyata asap tersebut berasal dari los toko kelontong yang merambat ke kios yang lain.

“Api semakin membesar, warga sekitar berdatangan untuk membantu memadamkan api. Saya menelepon kantor pemadam kebakaran Kabupaten Sragen ke nomor 0271 891069 berkali-kali lewat handphone saya. Namun tidak menyambung. Ternyata ada warga lain yang sudah menelepon pemadam kebakaran. Saat mobil pemadam kebakaran tiba, sudah ada puluhan kios dan los terbakar,” ujarnya.

Dia menyampaikan, kebanyakan kios los yang terbakar berjualan sembako, roti, dan pakaian. “Tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian ditaksir capai ratusan juta rupiah. Saat kejadian itu , warga Tangen serta para pedagang ikut membantu memadamkan api agar tidak menjalar ke kios yang lain,” terangnya.

Para pedagang pasar mengeluarkan dagangan saat kondisi masih gelap dan gerimis. Karena panik, banyak dagangan tercecer di lorong pasar. Mereka khawatir api menyambar kios miliknya.

Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen Agus Cahyono menyampaikan, penanganan oleh damkar sebanyak empat unit, dibantu suplai air dr BPBD dan PMI. (din/ria/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version