Aplikasi PeduliLindungi Siap Masuk Klewer, Jadi Percontohan Nasional

  • Bagikan

SOLO, RAKYATJATENG – Penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai upaya skrining pengunjung tempat publik diperluas. Setelah mal, Pasar Klewer segera menerapkannya.

“Dari kementerian menunjuk Pasar Klewer sebagai percontohan penggunaan aplikasi ini (di lingkup pasar tradisional). Yang menunjuk sana, kami diminta menyiapkan (sarana pendukung) agar segera bisa diterapkan,” terang Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa, Selasa (21/9).

Menurut Teguh, penunjukkan Pasar Klewer sebagai percontohan penggunaan PeduliLindungi melewati banyak pertimbangan. Di antaranya, pusat sandang itu menjadi jujukan pedagang dan konsumen di Nusantara.

“Pertimbangan pusat mungkin memandang Klewer ini bukan pasar tradisional biasa. Pengunjungnya dari banyak daerah. Sebab itu, perlu menggunakan PeduliLindungi sebagai antisipasi adanya pengunjung yang belum divaksin,” bebernya.

Memuluskan rencana pemerintah pusat, pemkot menugaskan dinas perdagangan dan dinas kesehatan segera menyiapkan quick response (QR) code. Alat tersebut akan disebar di akses masuk Pasar Klewer. Nantinya, pedagang maupun pengunjung harus memindainya saat keluar masuk pasar.

Jaringan internet, lanjut wakil wali kota juga diperkuat. “Nanti diskominfo biar menaikkan bandwidth-nya agar akses internet di Pasar Klewer lebih baik,” jelas dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surakarta Ahyani menambahkan, keberhasilan pemanfaatan PeduliLindungi tergantung pada manajamen aktivitas perdagangan.

“Kuncinya di titik masuknya. Nanti juga perlu biaya untuk itu. Seperti penambahan komputer lagi atau lainnya,” ucapnya.

Di lain sisi, pemkot membuka pendaftaran pengajuan QR Code aplikasi PeduliLindungi untuk para pelaku usaha. Mengingat, hasil temuan satpol PP, tidak sedikit resto maupun kafe yang memiliki banyak konsumen belum menerapkannya.

“Sejauh ini, masyarakat (pelaku usaha) memang kesulitan dalam pengajuan barcode aplikasi PeduliLindungi. Baru kemarin ada intruksi untuk membantu pengajuan barcode-nya,” jelas Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Aryo Widyandoko.

Karena itu, dinas pariwisata tidak hanya menjembatani barcode PeduliLindungi bagi pelaku usaha, tapi juga pengelola objek wisata.

“Detailnya bagaimana, akan kami dalami. Pengajuannya tidak boleh sendiri-sendiri. Dikoordinasikan dengan dinas terkait. Yang paling utama terapkan protokol kesehatan,” tuturnya.

Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengamini PeduliLindungi belum diterapkan secara merata. Pemkot tidak akan kaku dalam penerapannya, karena pengajuan barcode tidak singkat.

“Di kota besar lainnya juga menemui kendala ini. Di restoran dan kafe cukup sulit diterapkan. Makanya masih sosialisasi dan penyesuaian sambil jalan,” ucap dia.

Ke depan, imbuh Gibran, aplikasi PeduliLindungi bakal diterapkan di semua sektor kegiatan.

“Ini penting untik tracking pengunjung. Soal pengawasannya, serahkan kepada Tim Cipta Kondisi (satpol PP dan unsur lainnya),” terangnya. (ves/wa/dam/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version