SEMARANG, RAKYATJATENG - Walikota Semarang, Hendrar Prihadi menekankan pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong tranformasi digital.
Menurut pria yang akrab disapa Hendi ini, perubahan tren perilaku masyarakat di masa pandemi menjadi sinyal pemerintah untuk lebih meningkatkan fokus pembangunan kota cerdas.
Hal itu disampaikan Hendi saat menjadi narasumber dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021, baru-baru ini.
Hendi memaparkan, mendorong kecakapan digital masyarakat tidak dapat dilakukan dengan pola komunikasi top down, melainkan harus bottom up. Pemerintah harus memahami kendala yang dihadapi masyarakat ketika ingin membangun sistem daring dalam berbagai aktivitas.
"Saya meyakini kecakapan digital akan terbangun seiring dengan sistem kota cerdas yang terus disempurnakan," tuturnya.
Hendi menyebutkan setidaknya ada 4 aspek yang harus dipertimbangkan dalam mendorong masyarakat untuk cakap digital, yaitu keamanan, kenyamanan, kemudahan, dan kemanfaatan.
"Kalau koneksi jaringannya cepat, pengelolaan datanya aman, penggunaan sistemnya mudah, dan manfaatnya dirasakan, saya yakin transformasi digital secara organik akan terjadi dengan sendirinya," tegasnya.
"Di 2014 kita bangun infrastruktur jaringan pada 2.300 titik, lalu tahun 2020 kita sempurndakan dengan ducting dan MTS bersama untuk mempercepat koneksi. Pembangunan infrastruktur jaringan ini menjadi dasar penting dalam mendorong transformasi digital," tekan Hendi.
Di sisi lain, dalam penanganan Covid-19, Hendi pun mengaku beruntung karena Kota Semarang telah jauh hari sebelumnya melakukan pembangunan sistem kota cerdas.
Hal itu kemudian membuat masyarakat di Kota Semarang tidak kaget ketika semua aktivitas harus dialihkan dengan metode daring.
"Pada masa pandemi sistem smart government yang telah dibangun di Pemkot Semarang ini kemudian dapat digunakan sebagai tulang punggung pelayanan publik," tutur Hendi. (Sen)