Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen menerima penghargaan Bidang Pertanian Tahun 2021, yang diberikan Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin di Istana Wapres Jakarta, Senin (13/9).
SEMARANG, RAKYATJATENG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mencatat peningkatan ekspor sebesar Rp 8,3 triliun untuk komoditas pertanian. Capaian ini membawa Pemprov Jateng meraih penghargaan Abdi Bakti Tani Tahun 2021 untuk Kategori Provinsi Dengan Nilai Ekspor Komoditas Pertanian Tertinggi tahun 2019-2020.
Penganugerahan Penghargaan Bidang Pertanian Tahun 2021 diberikan oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin di Istana Wapres Jakarta, Senin (13/9). Dalam kesempatan itu, wapres didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dari Jateng, penghargaan diterima oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Tri Susilarjo menuturkan, peningkatan ekspor Jateng lebih unggul dari empat provinsi lain. Yakni Kalimantan Timur sebesar Rp 6,7 triliun, Jambi Rp 5,1 triliun, Kalimantan Barat Rp 4,4 triliun, dan Sulawesi Utara yang meningkat Rp 3,9 triliun.
Menurut dia, keberhasilan itu tak lepas dari upaya yang telah dilakukan selama ini. Di antaranya menggiatkan fasilitasi temu usaha antara petani produsen dan pelaku usaha. Khususnya eksportir untuk membangun kemitraan.
“Kami juga fokus pada peningkatan produksi, provitas setta kualitas hasil pertanian dengan penerapan GAP (good agricultural practices) atau norma budi daya baik (NBB),” ujar Tri.
Tri menambahkan, pihaknya juga terus membangun komitmen pada semua stakeholder, kemitraan yang berperan dalam mewujudkan tujuan atau target yang dimitrakan.
“Keberhasilan ini akan terus kami tingkatkan untuk selalu berkontribusi kebutuhan pangan,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengapresiasi capaian dan kinerja sektor pertanian Indonesia yang terus mengalami kemajuan dan peningkatan produksi.
Pertanian dinilai mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional serta memenuhi kebutuhan pangan rakyat dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kita harus bersyukur bahwa di tengah disrupsi yang diakibatkan pandemi, sektor pertanian ternyata mampu hadir sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” ujar wapres.
Lebih lanjut wapres mengingatkan, ada tiga hal penting yang menjadi tujuan utama pembangunan pertanian Indonesia. Yakni, melakukan pemenuhan pangan rakyat secara total, meningkatkan kesejahteraan petani, dan melakukan peningkatan ekspor secara berkelanjutan.
Wapres Ma’ruf Amin menyebut, dalam 2 tahun terakhir stok pangan di Tanah Air sangat menjanjikan. “Hal inilah yang terlihat pada minggu ketiga Agustus 2021, di mana stok beras kita mencapai 7,60 juta ton. Kemudian total ekspor berdasarkan catatan BPS mencapai 2,24 miliar dolar,” papar wapres.
Terlepas Dari potensi ekspor yang sangat menjanjikan, sektor pertanian di Tanah Air juga mampu menyerap jutaan tenaga kerja yang terdampak PHK. Berdasarkan hasil survei BPS, angkatan kerja nasional yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah sektor pertanian.
Ma’ruf pun meminta seluruh insan pertanian, termasuk pemerintah daerah hingga pusat untuk terus bergandengan tangan dan berkomitmen menjaga pertumbuhan sektor pertanian.
“Tumbuhnya pertanian di masa krisis seperti ini tentu tak lepas dari kerja keras dan sinergi integratif dan kolaboratif antar-insan pertanian. Serta komitmen kuat dari pemerintah daerah dan pusat,” pungkas Ma’ruf. (bay/ria/JPC)