JALUR CEPAT: Pekerja menyelesaikan pembangunan tol Solo-Jogja-Kulon Progo, Sabtu (11/9) kemarin. (SEPTINA FADIA PUTRI/RADAR SOLO)
SOLO, RAKYATJATENG – Progres pengadaan lahan proyek jalan tol Solo-Jogja-Kulon Progo mencapai 26,2 persen. Dana senilai Rp 1,7 triliun telah dikucurkan pemerintah untuk pembayaran uang ganti kerugian (UGK) kepada masyarakat terdampak. Tersebar di empat kabupaten, yaitu Karanganyar, Boyolali, Klaten, dan Sleman.
“Meskipun saat ini masih di masa pandemi penerapan PPKM, secara umum pelaksanaan kegiatan pengadaan lahan untuk proyek jalan tol Solo-Jogja-Kulon Progo dapat terlaksana dengan baik dan lancar,” ungkap Direktur Utama Jogjasolo Marga Makmur (JMM) Adrian Priohutomo peringatan HUT Ke-1 JMM di kantor setempat, Sabtu (11/9).
Adrian menyebut, dukungan penuh pemerintah sekaligus kolaborasi dan sinergi antara tim pembebasan lahan JMM dengan berbagai stakeholder menjadi kunci utama terwujudnya kesuksesan kegiatan pengadaan atau pembebasan lahan.
Tim tersebut antara lain pejabat pembuat komitmen pengadaan tanah (Direktorat Jenderal Bina Marga – Kementerian PUPR), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Lembaga Managemen Aset Negara (LMAN), serta pemerintah daerah.
“Selain itu, peran serta dan partisipasi masyarakat terdampak dalam menyiapkan dan memenuhi kelengkapan berkas-berkas yang diperlukan untuk proses pelepasan haknya, juga berperan penting dalam percepatan proses pengadaan lahan. Di sisi lain, masyarakat pun merasa senang karena kompensasi yang diterima sangat menarik, sehingga dapat menaikkan taraf hidup dan standar ekonominya,” urainya.
Adrian menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat warga terdampak. Atas keikhlasan dan kesediaanya melepaskan hak atas tanah untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja-Kulon Progo.
Untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan, proses pengerjaan dibagi menjadi beberapa seksi. Adrian menjelaskan, penyedia jasa untuk seksi 1 dibagi menjadi dua sub seksi, yaitu seksi 1.1 ruas Kartasura–Klaten dan seksi 1.2 ruas Klaten – Purwomartani. Penyedia jasa untuk masing-masing sub seksi tersebut adalah PT Adhi Karya untuk seksi 1.1 dan PT Dayamulia Turangga untuk seksi 1.2.
“Hingga saat ini, progres pekerjaan untuk seksi 1 telah mencapai 3,6 persen. Pada seksi 1 ini terdapat Jembatan Ngasem sebagai titik awal dari ruas tol Solo-Jogja-Kulon Progo. Sekaligus merupakan penghubung dengan tol Trans Jawa, tol Semarang-Solo,” bebernya.
Saat ini, di Jembatan Ngasem sedang dilakukan pengecoran tiang penyangga atau pilar. Adrian menambahkan, produksi gelagar jembatan juga sedang dikerjakan di plant precast. Targetnya, awal Oktober sudah dapat dilaksanakan pemasangan gelagar atau girder, dilanjutkan pengecoran lantai.
“Untuk kenyamanan pengguna jalan tol dan meningkatkan pengembangan kawasan di sekitar jalan tol, JMM akan membangun rest area dan pelayanan yang berlokasi di Desa Manjungan-Klaten (sta 19+300 A) dan Desa Demak Ijo – Klaten (sta 25+200 B),” pungkasnya. (aya/wa/dam/JPC)