Menikmati Warna-Warni Bunga di Kampung Sewu Kembang

  • Bagikan

MENYEJUKKAN MATA: Kampung Sewu Kembang di Nglurah, Kelurahan/Kecamatan Tawangmangu menyajikan ratusan koleksi bunga. (RUDI HARTONO/RADAR SOLO)

KARANGANYAR, RAKYATJATENG - Bagi pecinta bunga, layak mencoba berkunjung ke Kampung Sewu Kembang di Dusun Nglurah, Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Ada ratusan koleksi yang bisa dinikmati.

Kampung Sewu Kembang berjarak 1 kilometer (Km) dari Pasar Tawangmangu. Tepat di sebalah kanan jalan, nantinya akan menemukan papan petunjuk bertuliskan Nglurah. Lantas memasuki gang dengan lebar kurang lebih 6 meter, jalan tersebut akan mengantarkan kita ke Kampung Sewu Kembang.

Ratusan jenis bunga atau kembang dikelola masyarakat di dusun tersebut. Hampir tiap rumah dan pekarangan warga, terlihat bermacam-macam jenis bunga. Sehingga, kampung tersebut oleh tokoh masyarakat sekitar dijadikan sebagai Kampung Sewu Kembang.

Berbagai jenis kembang atau bunga ditanam dan dipajang di setiap pekarangan rumah. Untuk dapat menikmati keindahannya, pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk.

Ketua Agrowisata Desa Sewu Kembang Wagimin mengatakan, kampun ini berawal dari usaha warga yang kebanyakan membudidayakan dan berjualan tanaman hias di sepanjang jalan menuju Nglurah. Hal itu yang menarik perhatian pemerintah setempat dan sejumlah pecinta bunga untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai Kampung Sewu Kembang.

”Sudah sejak tahun 80an kampung ini dirintis. Pengunjung yang datang bisa langsung beli, tapi kalau rombongan dengan menggunakan mini bus, harus ke parkiran di pendopo dekat Situs Menggung. Karena lahan parkir tidak ada,” kata Wagimin.

Pada era 90 an, masyarakat mencoba mengembangkan usaha tersebut. Hasilnya berkembang hingga saat ini.

”Perubahan status desa ini mendapat respons yang sangat baik dari warga desa sekitarnya. Bahkan dari luar daerah seperti Solo, Klaten, dan Semarang, serta dari luar pulau Jawa pun saat ini mengenal kampung ini. Motivasi kedatangan pengunjung selain melihat-lihat keindahan alam juga untuk membeli tanaman hias. Bahkan beberapa mereka sengaja memborong tanaman hias untuk dijual kembali di tempat asal mereka,” paparnya.

Meski berstatus desa wisata, Nglurah belum dilengkapi penginapan, apalagi hotel. Anda yang ingin menginap untuk merasakan kesejukan hawa pegunungan harus rela mencarinya di Taman Wisata Twangmangu yang berjarak 3 km dari situ. Untuk pengembangan lebih lanjut, rencananya pengelola juga akan mengembangkan wisata desa hutan.

”Pengembangannya tentunya difasilitasi oleh Perhutani, tetapi pengelolaannya dilakukan oleh penduduk yang tinggal di sekitar hutan. Masyarakat desa hutan ini nantinya memiliki hak untuk memelihara hutan dan dapat mengambil produk hutan,” tegas Wagimin yang juga menjadi Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kabupaten Karanganyar itu.

Salah seorang pengunjung kampung Sewu Kembang Mashuri mengaku sengaja berwisata sekaligus dan membeli sejumlah bunga untuk menghias rumahnya yang berada di Solo.

”Anak yang pengin wisata ke Tawangmangu. Makanya tadi sekalian mampir, banyak pilihan bunga di sini. Harganya juga murah-murah, banyak pilihan,” kata Mashuri. (rud/adi/dam/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version