Siswa SD dari Semarang Raih Medali pada Ajang WYIIA di Rumania

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG - Para siswa peraih medali di ajang World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) 2021 di Rumania, Eropa Timur mendapat kesempatan bertemu langsung dengan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen di rumah dinasnya, Rabu (25/8/2021).

Siswa-siswi tersebut berasal dari SD Isriati Baiturrahman 1 Semarang yang berama Annisa Alifia Zahra, Rahajeng Gianata Amalina, Anggito Khayru Nafis, dan Satria Ibtibhawira Nezar Natalegawa.

Wakil Kepala Sekolah, Sri Lestari sebagai pembimbing tim, mengatakan, anak-anak didiknya berhasil meraih medali silver (juara II), setelah “bertarung” menghadapi 400 tim yang berasal dari 35 negara.

Tim SD Isriati Baiturrahman 1 Semarang mengajukan karya ilmiah yang dikemas dengan judul "E-RAINBOW-ZYME: An Alternative Innovation of Waste Reduction for Environmentally Friendly and Non-Toxic Mopping Liquid".

Mendengar itu, Taj Yasin meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan penelitiannya dalam bahasa Inggris.

Dengan percaya diri, Annisa Alifia Zahra memberikan penjelasan mengapa timnya memilih topik pengurangan sampah dengan memanfaatkan limbah organik.

"So the backround is, according to the data world bank, number of waste that were dispose in the landfield is around one thousand and five hundred ton, of waste per day. This isn’t a small number. Besides, our teacher told us, the organic waste can be choose. So, we discuss about an alternative solution, reduce amount of kitchen of organic waste in the landfield. We did the experiment," jelas Annisa dengan lihainya.

Presentasi singkat Annisa pun disambut tepuk tangan meriah. Meski masih usia SD, prestasinya patut diapresiasi tinggi karena sudah di tingkat internasional. Terlebih, kompetisi yang diikuti di bidang science (ilmu pengetahuan).

Taj Yasin yang bangga dengan prestasi para siswa SD itu, mengatakan, Pemerintah Provinsi Jateng akan mendorong para siswa tersebut untuk melakukan support.

“Ada dari sekian anak didik yang mengikuti lomba internasional. Bahkan yang mengikuti ada 35 negara, dan ada sekitar 400 tim yang mengikuti lomba internasional. Dan mereka, adik-adik mendapatkan silver,” tuturnya.

Pada September mendatang, lanjutnya, mereka akan kembali mengikuti kompetisi lanjutan yang merupakan pengembangan hasil penelitian sebelumnya.

“Insyaa Allah akan dilanjutkan bulan September, akan mengikuti lomba internasional juga. Kita doakan bersama-sama semoga bisa mendapatkan gold. Sehingga bisa menjadi kebanggaan kita,” harapnya.

Sementara itu, dr Setya Dipayana sekretaris umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Perwakilan Kota Semarang, yang ikut hadir di rumah dinas Wagub Jateng, mengatakan, anak-anak tersebut sudah saatnya diangkat ke permukaan.

"Anak-anak berprestasi ini sudah saatnya diangkat ke permukaan, dan ternyata di tengah pandemi yang cukup berat ini, anak kita masih bisa dan bersemangat untuk berprestasi," katanya.

Dengan demikian ia berharap anak-anak tersebut mampu menjadi pacuan bagi para orang tua dan anak-anak di Indonesia.

Untuk itu, IDAI juga membuat webinar secara rutin melalui media sosial, untuk memberikan informasi terkair proses tumbuh kembang anak.

"Hal itu untuk mempermudah akses masyarakat mendapatkan edukasi tentang pemantauan dan stimulasi tumbuh kembang yang baik dan benar," tutupnya. (Sen)

  • Bagikan

Exit mobile version