Ciptakan Alarm Kebakaran Hutan, Mahasiswa USM Raih Perunggu di Ajang WYIIA 2021

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM), Ricky Yakub berhasil meraih medali perunggu pada ajang World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) 2021.

Di kompetisi atas prakarsa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) yang digelar secara daring ini, Ricky menampilkan inovasi berupa alarm kebakaran hutan.

Ajang yang dilaksanakan 17-21 Agustus 2021 tersebut diikuti sedikitnya 450 tim dari 35 negara. Di antaranya dari Amerika Serikat, Arab Saudi, Malaysia, Thailand, Turki, Azerbaijan, Korea dan Indonesia sebagai tuan rumah.

Ricky menguraikan gagasannya membuat alarm kebakaran hutan dipicu banyaknya peristiwa kebakaran hutan yang ada di Indonesia.

Menurutnya, berdasarkan data lima tahun terakhir peristiwa kebakaran hutan di Indonesia berdampak terhadap 296.942 hektar lahan, serta terjadi 17.000 lebih peristiwa karhutla di sejumlah daerah.

Dampak kebakaran hutan, sepenilainya, tidak hanya merugikan secara lingkungan namun dapat berpengaruh bagi kesehatan manusia.

"Dengan adanya alarm kebakaran hutan ini, harapannya deteksi dini atas peristiwa kebakaran dapat diketahui. Sehingga penanganannya bisa langsung dilakukan secara cepat dan tidak menimbulkan dampak yang luas," ujar Ricky, baru-baru ini.

Ricky menambahkan, metode kerja alarm kebakaran hutan buatannya menggunakan GSM yang diklaim berhasil membuat detektor api.

"Nantinya data yang diperoleh melalui sensor tersebut dapat dikirim melalui SMS, memudahkan untuk mengetahui peta kebakaran hutan yang terjadi," katanya.

Ketua Program Studi S1 Ilmu Komunikasi USM, Fajriannoor Fanani, yang juga merupakan dosen pembimbing Ricky menyebut penerapan inovasi dan kreatifitas mahasiswa dalam menghasilkan karya memiliki kontribusi yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

Untuk itu S1 Komunikasi USM berkomitmen mendampingi mahasiswa untuk lebih produktif dalam melakukan riset ataupun menciptakan berbagai karya yang dapat diterapkan di dunia nyata.

"Adanya Kampus Merdeka justru membuat program studi dapat leluasa mendorong mahasiswa berkreasi dan melakukan risetdi di bidang apapun," kata Fajriannoor.

"Tentunya di USM, kami arahkan untuk menghasilkan karya yang memang berguna bagi masyarakat dan mampu memberikan kontribusi dalam memecahkan masalah sosial, seperti yang dihasilkan Ricky dalam pembuatan alarm kebakaran hutan," tambahnya. (Sen)

  • Bagikan

Exit mobile version