Pengunjung di Kota Lama sedang berjalan santai di jalur pejalan kaki, Rabu (18/8/2021). (HAWIN ALAINA/JAWA POS RADAR SEMARANG)
SEMARANG, RAKYATJATENG – Sebagian masyarakat yang kangen berwisata, mulai menginjakkan kakinya di Kota Lama. Setelah sebulan lebih mendekam di rumah karena kebijakan PPKM.
Mulai Minggu ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kembali membuka objek wisata Kota Lama.
Berdasarkan pantauan selama satu jam di lokasi, puluhan wisatawan mulai berlalu lalang di area Gereja Blenduk. Warung makan, cafe dan jasa fotografi mulai beroperasi.
Walau begitu, beberapa tempat seperti museum tiga demensi masih tutup.
Rico (28), salah seorang wisatawan asal Kedung Jati, Grobogan, sengaja lewat di Kota Lama untuk mengambil gambar dan sekalian berwisata.
Ia mengaku, beberapa minggu sebelumnya sudah berkunjung ke Kota Lama. Namun diusir Satpam di sekitar Gereja Blenduk karena masih PPKM.
“Alhamdulillah, saat ini sudah buka. Jadi bisa mengambil gambar untuk video youtube saya,” jelasnya.
Rudy (32), pengelola tempat makan di Kota Lama mengaku, pembukaan Kota Lama kembali membuatnya lega.
“Saya berharap Covid-19 yang sekarang sedang turun, tidak naik lagi jumlah kasusnya. Sehingga ia bisa bekerja kembali,” harapnya.
Sedangkan di Kebun Binatang Mangkang atau Semarang Zoo, pengunjung wajib menunjukkan bukti sudah divaksin melalui aplikasi peduli lindungi.
“Kami tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat,” kata Direktur Semarang Zoo, Choirul Awaluddin.
Mengingat segmentasi pengunjung Semarang Zoo adalah anak-anak, maka orang tua atau pengunjung dewasa yang wajib menunjukkan bukti vaksin. Meski begitu, pihaknya tetap mempersiapkan scan barcode bagi pengunjung yang masuk.
“Kalau anak-anak usia TK, SD, atau lebih kecil kan belum boleh vaksin. Yang penting orang tuanya sudah vaksin,” tambahnya.
Untuk pembatasan pengunjung, sesuai aturan hanya 25 persen. Artinya hanya sekitar 7.500 pengunjung yang boleh masuk selama PPKM level 3 ini. Sebulan lalu selama PPKM Darurat dan PPKM Level 4 libur.
Sedangkan Museum Lawang Sewu masih tutup, Rabu (18/8) kemarin.
“Kami masih mempersiapkan pemenuhan syarat yang sudah ditetapkan pemerintah,” kata Manager Museum Lawang Sewu dan Indonesia Railway Museum, Trisna Cahyani. (cr7/den/ida/JPC)