Gibran Kejar Target Tracing di Solo, Tekan Tarif PCR Jadi Rp 450 Ribu

  • Bagikan
Wali Kota Surakarta, Jateng, Gibran Rakabuming Raka (FOTO ANTARA/Aris Wasita)

SOLO, RAKYATJATENG – Upaya meningkatkan tes tracing terus dilakukan Pemkot Surakarta agar status Kota Solo segera turun ke level 3. Targetnya harus 1.112 sasaran per hari.

Di sisi lain, agar tidak memberatkan masyarakat, pemkot bakal mengawasi agar tarif tes PCR bisa ditekan menjadi Rp 450 ribu – Rp 550 ribu.

Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan, merujuk pada instruksi menteri (inmen) dalam negeri, testing, tracing, dan treatment perlu ditingkatkan dengan target positivity rate lebih dari 10 persen.

Dalam ketentuan itu, testing perlu ditingkatkan kepada mereka yang bergejala dan kontak erat (suspect) dengan mengikuti ketentuan yang sudah dipaparkan dalam inmen.

“Dalam ketentuan inmen, sasaran per hari sudah sampai target. Tes tracing kami kan termasuk yang tertinggi di Indonesia. Ini akan kami pertahankan terus. Meski angka kasus hariannya sudah berkurang, bukan berarti tes tracing akan dikurangi. Kami kejar agar capaiannya optimal,” kata Gibran.

Guna memperluas dan mempercepat capaian target tes tracing di Solo, pemkot memastikan bakal mengikuti arahan pemerintah pusat soal harga tes PCR. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Kesehatan agar menurunkan tarif tes PCR menjadi Rp 450 – Rp 550 ribu. Harapannya dapat meningkatkan capaian tes-tracing di Indonesia.

“Arahannya tarif PCR jadi Rp 450 ribu – Rp 500 ribu dan mempercepat prosesnya. Kami ikuti arahan dari pusat saja,” tegas walikota.

Disinggung soal kecepatan keluarnya hasil PCR, putra Presiden Joko Widodo ini juga siap menambah fasilitas laboratorium yang diperlukan untuk mempercepat proses tes PCR. Mengingat Kota Solo baru punya satu laboratorium, Gibran akan menambah fasilitas terkait jika diperlukan.

“Ke depan kalau memungkinkan bisa kami tambah lab baru. Kalau perintahnya seperti itu, akan kami laksanakan saja. Ini kan juga untuk mendukung tracing. Kalau instruksinya harus dipercepat prosesnya dan dibikin murah harganya, ya akan kami lakukan,” jelas dia.

Berdasarkan data situasi Covid-19 Kota Solo per 16 Agustus lalu, capaian tes tracing di Solo telah mencapai 203.516 sasaran. Rinciannya rapid antigen sebanyak 104.270 sasaran dan tes PCR 99.246 sasaran. Berdasarkan data tersebut, capaian tes tracing harian di Kota Solo telah lebih dari 1.000 sasaran per hari.

“Testing kami ditarget minimun sudah mencapai 1.112 sasaran per hari. Saat ini capaian per harinya malah bisa sampai 1.500-an sasaran,” ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta Siti Wahyuningsih.

Capaian setinggi itu, sambung dia, dilakukan dengan metode yang terarah. Sejak awal, dinkes memang tidak menggunakan metode tes acak atau sampling. Namun, lebih menyasar kepada area terkonfirmasi saat ditemukan suatu kasus baru.

Dengan teknis seperti itu, upaya tes tracing yang dilakukan lebih tepat sasaran karena menyasar kepada mereka yang bergejala dan kontak erat atau suspect Covid-19.

“Makin banyak yang dites justru akan semakin baik. Pekerjaan rumah kami tinggal menurunkan positivity rate, karena Solo masih 20 persen,” papar dia.

Tingginya positivity rate di Solo bukan karena angka kasus harian, mengingat pos tersebut sudah mengalami penurunan hingga dua digit pada dua pekan terakhir. Pihaknya mulai berkoordinasi intens dengan sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang menangani pasien Covid-19 agar semakin detail dalam melampirkan laporan tes tracing yang dilakukan.

“Biasanya yang dilaporkan hanya yang positif, yang negatif tidak dilaporkan. Ini yang membuat positivity rate tinggi. Yang baik itu kan jika positivity rate di bawah 5 persen,” tutur dia. (ves/bun/ria/JPC)

  • Bagikan