Hujan Abu Merapi Makin Tebal, Pemkab Boyolali Dropping 10 Ribu Masker

  • Bagikan

RAWAN ISPA: Jalan di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo tertutup abu vulkanis Merapi, kemarin. (ISTIMEWA)

BOYOLALI, RAKYATJATENG – Aktivitas Gunung Merapi terus meningkat sejak dua minggu terakhir. Guguran awan panas dan lava pijar mengarah ke barat daya. Akibatnya, daerah lereng Merapi terus diguyur hujan abu. Antisipasi warga terkena infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali men-dropping 10 ribu masker.

Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali Masruri mengatakan, meningkatnya aktivitas Merapi mengakibatkan Tlogolele, Selo diguyur hujan abu.

”Tadi (kemarin) juga terjadi luncuran sejauh 3 kilometer (KM) arah barat daya. Namun, Boyolali masih aman. Saat ini kami dropping 10 ribu masker untuk warga agar tidak ada yang kena ISPA,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Bupati Boyolali, Senin (16/8).

Masruri mengaku terus memantau perkembangan Merapi. Mengingat aktivitas guguran awan panas terus meningkat. Namun demikian, belum ada wacana evakuasi warga. Pihaknya mengikuti arahan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

”Kami akan mengikuti arahan BMKG, kalau suruh mengungsi kami siap,” terangnya.

Terpisah, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Selo, Mujianto mengatakan, ada tiga desa di Kecamatan Selo yang diguyur hujan abu kemarin (16/8) pagi. Yakni Desa Tlogolele, Desa Klakah dan Desa Jrakah. Khusus Desa Desa Klakah dan Jrakah hanya sebagian saja yang diguyur hujan abu. Sedangkan Tlogolele menyeluruh terkena abu.

”Tingkat ketebalannya sama dengan hujan abu pada Minggu (8/8) pekan lalu,” katanya.

Material abu vulkanis terlihat menutup atap genteng rumah dan jalanan. Menjadikan seluruh desa berwarna keputihan. Abu vulkanik juga menutup tanaman sayuran dan tembakau milik warga. Meski demikian, warga tetap beraktivitas normal.

Luncuran awan panas terjadi dua kali. Data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), guguran awan panas terjadi pada pukul 05.36 dengan jarak luncur sekitar 2.000 meter dan pukul 05.53, jarak luncurnya mencapai 3.500 meter.

Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah mengatakan, warga tetap tenang dan beraktivitas seperti biasanya.

”Aktivitas warga berjalan biasa, normal. Hujan abu tidak mengganggu aktivitas warga. Hanya memang mengenai tanaman sayuran, kalau rusak tidak. Tiap mau dijual ya dibersihkan dulu dengan dicuci,” tandasnya. (rgl/adi/dam/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version