PROTEKSI DIRI: Seorang nakes di Boyolali tengah menyuntikkan vaksinasi di Klinik Pratama Firena Husada, Sabtu (14/8) kemarin. (RAGIL LISTYO/RADAR SOLO)
BOYOLALI, RAKYATJATENG – Kendati telah mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap dan telah mendapat vaksin Covid-19 dosis kedua, masih banyak tenaga kesehatan (Nakes) yang terpapar. Sebanyak 900 nakes di fasilitas kesehatan (Faskes) Boyolali terkonfirmasi positif Covid-19, maupun menjadi penyintas.
“Nakes yang sudah selesai dosis kedua memang masih ada yang terpapar. Bahkan ada yang gejalanya berat. Tercatat ada sekitar 900 nakes yang terpapar Covid-19 meski sudah mendapatkan vaksin,” terang Kepala Dinkes Boyolali Ratri S. Survivalina.
Nakes dan penunjang nakes menjadi prioritas vaksinasi tahap pertama. Ada 4.100 nakes yang menjadi garda terdepan dalam penanganan dan pelayanan pasien.
Dari 900 nakes tersebut beberapa diantaranya mengalami gejala berat. Seperti sesak napas hingga membutuhkan ventilator. Bahkan tiga diantaranya meninggal dunia. Ratri S. Survivalina menilai, meskipun vaksin dosis kedua sudah diberikan, namun efektivitas vaksin belum maksimal.
Banyaknya nakes yang tumbang dan terpapar meski telah mendapatkan vaksin menjadi perhatian. Hal ini dikarenakan mereka masih bersentuhan langsung dalam penanganan pasien Covid-19.
“Jadi memang suntikan vaksin moderna ini perlu dilakukan. Karena setiap hari pada nakes ini bersinggungan dengan pasien,” terangnya.
Tingginya angka paparan nakes ini terjadi sejak Juli ĺalu. Imbas dari lonjakan kasus pasca libur Lebaran yang membuat mobilitas masyarakat naik.
Di sisi lain, angka paparan Covif-19 di Boyolali terus menurun. Pada minggu ke-31 hanya ada 500 kasus baru.
Diharapkan pada minggu ini angka paparan turun di bawah minggu lalu. Penurunan angka paparan ini menandai suksesnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) maupun kegiatan pembatasan lainnya. (rgl/nik/dam/JPC)