Diduga Depresi, Dodi Dores Nekat Tabrakkan Diri ke Kereta, Begini Akhirnya

  • Bagikan
NAHAS: Korban saat dievakuasi tim PMI Grobogan beberapa saat setelah kejadian. (KADES PILANGPAYUNG FOR RADAR KUDUS)

GROBOGAN, RAKYATJATENG – Dodi Dores (45), warga Desa Pilangpayung, Kecamatan Toroh ditemukan tak bernyawa di atas rel kereta api di desa setempat kemarin siang. Yang bikin miris, dua kaki korban lepas dari tubuh.

Kepala Desa Pilangpayung Rihantini menjelaskan, korban merupakan warga Dusun Tempuran, Desa Pilangpayung. Sehari-hari bekerja serabutan. Korban memiliki istri dan seorang anak. Diduga, korban depresi hingga bunuh diri.

”Dugaannya begitu (bunuh diri). Sehari-hari kerjanya swasta. Serabutan begitu. Pernah juga ke Jakarta,” tuturnya kemarin.

Rihantini menerangkan, peristiwa tersebut diketahui setelah kereta Maharani Jurusan Surabaya-Jakarta berhenti sekitar pukul 09.45. Setelah dicek, ternyata penyebab kereta berhenti yakni karena adanya seseorang yang tertabrak. ”Jadi tidak ada saksi mata. Hanya masinis dan orang di dalam kereta,” tambah Kades.

Sehari-hari, aktivitas Dedi tampak biasa-biasa saja. Tidak ada gejala gangguan jiwa. Karena itu, dugaan penyebab korban menabrakkan diri adalah karena suatu permasalahan.

Sekitar pukul 11.00, tim PMI Grobogan serta Inafis Polres Grobogan tiba di lokasi. Berdasarkan pemeriksaan luar, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi.

”Korban dibawa ke RSUD terus dikembalikan ke keluarga dan langsung dimakamkan pukul 03.00 sore,” terang Kades kemarin sore. (ks/ali/ful/top/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version