1.558 Pelamar CPNS Pemkot Semarang Tidak Memenuhi Syarat, Ini Penyebabnya

  • Bagikan
ilustrasi: int

SEMARANG, RAKYATJATENG – Hasil seleksi administrasi administrasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkup Pemerintah Kota Semarang telah diumumkan.

Dari sebanyak 21.821 orang pendaftar, sebanyak 20.263 pelamar dinyatakan lolos seleksi administrasi. Sedangkan 1.558 pelamar dinyatakan tidak memenuhi syarat alias gugur.

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang Litani Satyawati, menjelaskan, sebanyak 1.558 pelamar yang gugur dikarenakan latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan persyaratan.

“Dugaannya mungkin kurang teliti saat membaca persyaratan, sehingga berkas yang dikumpulkan banyak yang salah,” katanya, Rabu (4/8/2021).

Litani mencontohkan, surat lamaran yang harusnya ditujukan kepada Wali Kota Semarang, malah ditujukan ke Menteri.

Selain itu, harusnya surat lamaran ditandatangani dulu sebelum diunggah, namun tidak ditandatangani.

Untuk itu, kata dia, BKPP membuka masa sanggah selama tiga hari.

“Pelamar yang tidak memenuhi syarat ini bisa menyanggah, Syaratnya, sudah kami jelaskan di pengumuman,” ucapnya.

BKPP akan menindaklanjuti sanggahan yang dikirim oleh pelamar, dan mengumumkan hasil sanggahan pada 15 Agustus mendatang.

“Mungkin setelah ditimbang nanti ada yang keliru, bisa saja sebaliknya,” katanya.
Sebelumnya pernah diberitakan, hingga penutupan pendaftaran Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Kota Semarang 2021 pada Senin (26/7/2021) lalu, jumlah pendaftar mencapai 25.373 orang.

Rinciannya, peserta seleksi CPNS sebanyak 21.821 orang, dan PPPK sebanyak 3.552 orang. Sedangkan formasi yang dibutuhkan sebanyak 3.532 orang.

“Hasil jumlah pendaftar CPNS di Kota Semarang sangat luar biasa, peminatnya ternyata animonya tinggi. Untuk yang melamar posisi CPNS ada sebanyak 21.821 orang, kemudian pelamar PPPK yang mengambil formulir ada 3.630 orang, tapi yang submit hanya 3.552 orang,” papar Litani Satyawati.

Litani menjelaskan, dari banyaknya jumlah pelamar, ada tiga jabatan formasi teratas yang sangat diminati masyarakat.

“Yang top three yakni formasi penyusun laporan keuangan, ini banyak banget yang pengin gabung di situ. Kemudian ada terampil perencana. Ini jabatan yang diminati juga. Terakhir formasi jabatan ahli pertama perencana,” jelasnya.

Tidak dipungkiri, ada juga tiga formasi terbawah yang memiliki minat pendaftar sedikit. Formasi tersebut adalah pengawas kemeterologoian, terampil teknik pengairan, dan ahli pertama pengendali dampak lingkungan.

“Tapi sepinya pendaftar jabatan itu bukan berarti kosong blong. Tetap ada pendaftar. Ibaratnya satu jabatan hanya dilamar 10 orang, bagi kami itu udah sepi. Padahal ada satu jabatan yang dilamar ratusan orang,” katanya. (den/aro/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version