SRAGEN, RAKYATJATENG – Seorang bocah asal Kecamatan Sambungmacan meninggal akibat virus corona (Covid-19). Hal itu merupakan kasus kematian anak karena Covid-19 yang pertama di Sragen, setelah lebih dari setahun pandemi.
Anak yang jadi korban tersebut sebenarnya masih tergolong usia balita. Namun, pembagian klasifikasi balita dalam kasus Covid-19 oleh dinas kesehatan (dinkes) masuk dalam usia anak di bawah 18 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Hargiyanto menyampaikan, pekan lalu, ada satu anak warga Bedoro, Kecamatan Sambungmacan yang dilaporkan meninggal.
”Semua kategori anak masuk di bawah 18 tahun. Jadi tidak ada klasifikasi umur balita,” terang Hargiyanto, Senin (2/8).
Sejauh ini, untuk pasien Covid-19 yang masuk usia anak ada lebih dari 500 orang. Namun yang meninggal diduga baru satu, yakni warga Desa Bedoro tersebut.
Kepala Desa (Kades) Bedoro Pri Hartono menyampaikan, warganya yang meninggal tersebut yakni balita perempuan berusia 1,5 tahun. Saat dites antigen dinyatakan positif Covid-19. Satgas desa lantas membawa balita tersebut ke RSUD Sragen.
“Bayi tersebut meninggal Kamis (29/8) lalu. Sejauh ini baru ada satu kasus meninggal akibat Covid-19 yang masih dalam usia balita,” ujar Pri.
Total ada 14 orang yang di-swab dari hasil tracing kasus meninggalnya balita itu. Hasil swab, tiga orang di antaranya positif. ”Yang positif kakek, nenek, dan mbah buyut. Kalau bapak dan ibunya malah negatif,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data Covid-19 Kabupaten Sragen, mulai awal pekan ini terdapat 14.739 orang terkonfirmasi. Sebanyak 706 orang di antaranya meninggal dunia dan 12.877 orang sembuh. Dalam sehari ini (2/8), ada 139 kasus baru dan enam warga yang meninggal. (din/ria/JPC)